"Andaikan permohonanku dapat terwujud, Hidupku pasti akan menyenangkan"
“Nina, ayo berangkat! Nanti kita tinggal, nih!“. Ternyata,dari tadi aku melamun. Ternyata teman-teman sedang menunggu aku. Kami berangkat ke sekolah bersama. “Melamun lagi ya? Kamu terlalu banyak berkhayal!” kata seorang sahabatku Arsya dengan nada menggoda. “Berisik!!” Jawabku marah. “Kamu memang punya kebiasaan mengkhayal, sih!” sahut sahabatku yang lain, Mira. “Bukan keinginanku punya kebiasaan melamun sambil berkhayal! Kamu kira aku mau punya kebiasaan seperti itu?!” Sahutku dengan wajah yang semakin cemberut. “Ya, ya.. Aku tahu, aku ‘kan hanya bercanda. Tapi, kamu harus sadar, kita ini sudah SMP, bukan saatnya kita mengkhayal terus!” Seru Arsya dengan nada sok serius. Jam pelajaran terakhir adalah komputer. Setelah selesai, kami menjalani jam bebas .Aku melamun membayangkan banyak hal “ Nin, itu situs apa?” Tegur Mira. Aku tidak mengetahui bahwa sambil melamun, aku telah mengakses sebuah situs. "situs ini kelihatan mencurigakan sekali" sahutku. "Lihat! lihat! Di situs ini tertulis, segala dunia yang kita inginkan bisa kita ciptakan!” Kata Mira bersemangat. “Tapi, ini aneh, bagaimana kalau terjadi sesuatu yang berbahaya?” sahutku dengan nada sinis. “Ah, sudahlah, ini hanya program yang bisa membuat dunia virtual, tidak usah terlalu khawatir begitu! jawab Mira. Akhirnya aku terbujuk dan memutuskan untuk mencobanya. Pada kolom “Seperti apa dunia yang ingin anda ciptakan?” aku menuliskan “dunia tempat segala permohonan kita dapat terwujud”. Mira menekan tombol Enter. Tiba-tiba kesadaranku hilang dan… Saat terjaga ternyata aku ada di suatu tempat yang indah. Aku mencoba mengamati daerah sekitarku. Tiba-tiba ada suara lembut yang memanggil namaku,”Nina,ini dunia yang kamu inginkan. Aku akan mengabulkan semua hal yang kamu inginkan..”Serius?. Aku meminta segala hal yang kuinginkan. Suara itu bertanya, “apakah kamu puas?”Aku menjawab, “ya!”Akhirnya sudah tiga hari aku tinggal di tempat ini. Suara lembut itu memanggil kembali memanggil namaku, "Nina, sudah tiga hari kamu ada di dunia ini. Aku ingin meminta kepastian darimu, Apakah kamu ingin tetap tinggal di duniamu ini? Ataukah kamu ingin kembali? Apakah kamu merasa puas?” Aku tidak sepuas ketika aku tiba. Rasanya semuanya serba mudah.Tapi sayang juga rasanya.. Akhirnya aku memilih tetap tinggal. Hari keempat, aku mencari-cari suara lembut itu. Aku ingin kembali…Suara lembut itu tiba-tiba menegurku,”Nina, Kamu berkata ingin tetap tinggal disini! Aku sudah memberi segala yang kamu mau, kamu tidak pernah bersyukur atas semua yang kamu miliki, sekarang karena kesepian, kamu mau seenaknya pulang?!” Aku tertunduk malu, ternyata, selama ini aku tidak pernah bersyukur, padahal aku punya orang tua dan teman-teman yang perhatian”.Dengan menyesal aku berkata,”aku sungguh tidak bersyukur, padahal aku memiliki orang tua dan teman yang baik.” Tiba-tiba...Aku kembali ke saat mengakses situs itu. Syukurlah aku bisa kembali. Tidak sabar ingin mengucapkan terimakasih pada orang tua dan teman-temanku. Aku berjanji pada diriku, aku akan berusaha mensyukuri segala yang ku miliki.Kejadian itu sangat mengubahku. Aku sungguh bersyukur atas kejadian itu. Sampai saat ini, aku yakin bahwa Tuhanlah yang telah mengingatkanku. Dunia yang kuimpikan ternyata sudah ada di depan mataku Sungguh aku bersyukur atas segala yang kumiliki, terimakasih Tuhan..
“Nina, ayo berangkat! Nanti kita tinggal, nih!“. Ternyata,dari tadi aku melamun. Ternyata teman-teman sedang menunggu aku. Kami berangkat ke sekolah bersama. “Melamun lagi ya? Kamu terlalu banyak berkhayal!” kata seorang sahabatku Arsya dengan nada menggoda. “Berisik!!” Jawabku marah. “Kamu memang punya kebiasaan mengkhayal, sih!” sahut sahabatku yang lain, Mira. “Bukan keinginanku punya kebiasaan melamun sambil berkhayal! Kamu kira aku mau punya kebiasaan seperti itu?!” Sahutku dengan wajah yang semakin cemberut. “Ya, ya.. Aku tahu, aku ‘kan hanya bercanda. Tapi, kamu harus sadar, kita ini sudah SMP, bukan saatnya kita mengkhayal terus!” Seru Arsya dengan nada sok serius. Jam pelajaran terakhir adalah komputer. Setelah selesai, kami menjalani jam bebas .Aku melamun membayangkan banyak hal “ Nin, itu situs apa?” Tegur Mira. Aku tidak mengetahui bahwa sambil melamun, aku telah mengakses sebuah situs. "situs ini kelihatan mencurigakan sekali" sahutku. "Lihat! lihat! Di situs ini tertulis, segala dunia yang kita inginkan bisa kita ciptakan!” Kata Mira bersemangat. “Tapi, ini aneh, bagaimana kalau terjadi sesuatu yang berbahaya?” sahutku dengan nada sinis. “Ah, sudahlah, ini hanya program yang bisa membuat dunia virtual, tidak usah terlalu khawatir begitu! jawab Mira. Akhirnya aku terbujuk dan memutuskan untuk mencobanya. Pada kolom “Seperti apa dunia yang ingin anda ciptakan?” aku menuliskan “dunia tempat segala permohonan kita dapat terwujud”. Mira menekan tombol Enter. Tiba-tiba kesadaranku hilang dan… Saat terjaga ternyata aku ada di suatu tempat yang indah. Aku mencoba mengamati daerah sekitarku. Tiba-tiba ada suara lembut yang memanggil namaku,”Nina,ini dunia yang kamu inginkan. Aku akan mengabulkan semua hal yang kamu inginkan..”Serius?. Aku meminta segala hal yang kuinginkan. Suara itu bertanya, “apakah kamu puas?”Aku menjawab, “ya!”Akhirnya sudah tiga hari aku tinggal di tempat ini. Suara lembut itu memanggil kembali memanggil namaku, "Nina, sudah tiga hari kamu ada di dunia ini. Aku ingin meminta kepastian darimu, Apakah kamu ingin tetap tinggal di duniamu ini? Ataukah kamu ingin kembali? Apakah kamu merasa puas?” Aku tidak sepuas ketika aku tiba. Rasanya semuanya serba mudah.Tapi sayang juga rasanya.. Akhirnya aku memilih tetap tinggal. Hari keempat, aku mencari-cari suara lembut itu. Aku ingin kembali…Suara lembut itu tiba-tiba menegurku,”Nina, Kamu berkata ingin tetap tinggal disini! Aku sudah memberi segala yang kamu mau, kamu tidak pernah bersyukur atas semua yang kamu miliki, sekarang karena kesepian, kamu mau seenaknya pulang?!” Aku tertunduk malu, ternyata, selama ini aku tidak pernah bersyukur, padahal aku punya orang tua dan teman-teman yang perhatian”.Dengan menyesal aku berkata,”aku sungguh tidak bersyukur, padahal aku memiliki orang tua dan teman yang baik.” Tiba-tiba...Aku kembali ke saat mengakses situs itu. Syukurlah aku bisa kembali. Tidak sabar ingin mengucapkan terimakasih pada orang tua dan teman-temanku. Aku berjanji pada diriku, aku akan berusaha mensyukuri segala yang ku miliki.Kejadian itu sangat mengubahku. Aku sungguh bersyukur atas kejadian itu. Sampai saat ini, aku yakin bahwa Tuhanlah yang telah mengingatkanku. Dunia yang kuimpikan ternyata sudah ada di depan mataku Sungguh aku bersyukur atas segala yang kumiliki, terimakasih Tuhan..
0 komentar:
Posting Komentar
komentari boz