Senin, 24 Mei 2010 | By: Togetherness

Butir Kebijakan Mahatma Gandhi


Be Congruent, be Authentic, be Your True Self. 

"Happiness is when what you think, what you say, and what you do are in harmony." - Keselarasan antara apa yang kaupikirkan, apa yang kauucapkan dan apa yang kaulakukan - itulah kebahagiaan.

"Always aim at complete harmony of thought and word and deed. Always aim at purifying your thoughts and everything will be well." - Jadikanlah keselarasan antara pikiran, ucapan, dan tindakan sebagai tujuanmu. Jadikanlah pemurnian pikiran sebagai tujuanmu - maka semuanya akan beres.

Keselarasan adalah Rumusan Utama untuk meraih Kebahagiaan dalam hidup ini. Para teroris boleh bersenang-senang, bahkan menikah dalam penjara untuk memastikan bahwa di surga sana dirinya tidak kesepian..... Tetapi, apakah mereka bahagia? Dan, bila mereka tidak bahagia di sini, maka di sana pun tak ada kebahagiaan bagi mereka.

Pernah saya baca dalam salah satu kitab suci: "Mereka yang di sini buta, di sana pun sama." Mereka yang buta terhadap kesengsaraan sesama manusia, berarti jiwa mereka memang telah buta. Mereka tidak lagi memiliki batin. Nurani mereka sudah mati.

Pikiran kita yang sempit telah merusak keselarasan itu. Sekarang, hidup kita terombang-ambing, dan kita bingung. Kita mencari solusi di luar sana, padahal solusinya ada di dalam sini. Solusinya adalah keselarasan diri. Mulailah dengan menyelaraskan pikiran, ucapan, dan tindakanmu.

Saya menambah satu lagi, yaitu "perasaan"-mu. Karena terbentuknya watak manusia sangat tergantung pada apa yang dirasakannya.

Bahkan, menurut saya "perasaan" berada pada urutan pertama dalam daftar pendek apa saja yang perlu kita awasi dan selaraskan. Perasaan, pikiran, ucapan, dan tindakan atau perbuatan - ketika semuanya itu selaras, maka dengan sendirinya kita menjadi selaras dengan semesta.

Gandhi mengajak kita untuk memperhatikan cara kita berkomunikasi, juga cara orang berkomunikasi. Mereka yang tidak selaras dengan hukum-hukum alam akan selalu berusaha untuk mengaburkan persoalan. Mereka tidak berani menghadapi kenyataan. Mereka tidak berani menyentuh substansi persoalan.

Dikritik, mereka tidak menerima. Perhatikan sepak terjang partai-partai politik yang menggunakan berbagai macam slogan dengan kata-kata besar, seolah mereka berpartai untuk mendengarkan aspirasi rakyat. Padahal, yang mereka maksud adalah "ambisi diri" bukan "aspirasi rakyat". Di kritik sedikit saja, wajah mereka memerah. Dan, bahasa yang mereka gunakan untuk menjawab kritikan sudah tidak sopan lagi. Tanpa menyentuh substansi dari kritikan itu sendiri.


10. Continue to Grow and Evolve.

"Constant development is the law of life, and a man who always tries to maintain his dogmas in order to appear consistent drives himself into a false position." - Perkembangan terus-menerus itulah hukum alam. Seseorang yang ingin bertahan dengan dogma-dogma (lama) untuk menunjukkan konsistensi diri, sesungguhnya berada pada posisi yang salah.

Kenapa? Karena, perubahan adalah hukum alam. Namun, mereka yang fanatik terhadap dogma-dogma, dan tidak memahami nilai-nilai luhur di baliknya - terperangkap oleh ego mereka sendiri. Ego yang ingin membuktikan dirinya konsisten.

Konsistensi dianggap sebagai nilai luhur. Padahal, tidak demikian. Apa yang konsisten di dalam dunia ini? Apa yang konsisten di dalam diri kita. Setiap beberapa tahun, seluruh sel di dalam tubuh kita berubah total.

Dari saman ke zaman, ajaran-ajaran luhur pun perlu dimaknai kembali, dikontekstualkan. Kebiasaan-kebiasaan lama mesti diuji terus apakah masih relevan, masih sesuai dengan perkembangan zaman.

Ah, tapi kita malas. Kita tidak mau berijtihad, tidak mau berupaya. Terima saja apa yang disuapkan kepada kita. Padahal kitab-kitab suci pun melarang kita mengikuti seseorang secara membabi buta, walaupun orang itu rahib dan mengaku sebagai agamawan atau rohaniwan.

Berkembanglah terus-menerus, karena evolusi adalah hukum alam. Dengan berpegang teguh pada konsep-konsep lama, dogma dan doktrin yang barangkali sudah kadaluarsa, maka kita menciptakan konflik di dalam diri.

Saya pernah bertemu dengan seorang diplomat kita di luar negeri. Ia tidak mau berjabat tangan dengan lawan jenis. Bagaimana bila kepala negara di negeri itu kebetulan lawan jenis? Apa yang akan dilakukannya sebagai pejabat? Apakah ia akan menolak uluran tangan seorang kepala negara? Betapa lemahnya syahwat kita bila berjabat tangan saja dapat membakarnya!

Demikian, sepuluh butir kebijakan yang dipetik dari ajaran Mahatma Gandhi. Beliau bukan seorang nabi, bukan wali, bukan avatar, bukan mesias, bukan buddha, bukan apa-apa.... tetapi seorang mahatma, Sang Jiwa Besar..... Kebesarannya diakui oleh seluruh dunia. Hari kelahirannya telah dideklarasikan sebagai Hari Tanpa-Kekerasan Sedunia (International Day of Non-Violence) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pada perayaan pertama hari tersebut tahun lalu (2007), Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan bahwa pesan Mahatma Gandhi semakin relevan. Keterpurukan keadaan dunia saat ini hanya dapat diatasi dengan cara yang digunakan oleh Mahatma - cara Ahimsa, tanpa kekerasan..... Semoga kepercayaan Ban Ki-moon menular kepada kita semua.

Dari Gus Dur

Ide dan pemikiran Gus Dur yang tajam dan cemerlang soal kebangsaan, khususnya tentang Bhinneka Tunggal Ika, telah memberikan peranan besar bagi perjalanan bangsa. Oleh karena itu, ide, gagasan dan pemikiran Gus Dur tentang kebangsaan dan persatuan harus dilanjutkan, demi kemajuan bangsa Indonesia.

Ulama, umaro dan pimpinan pesantren di sejumlah daerah di Indonesia menilai sosok Gus Dur sebagai inspirasi bagi ulama dan santri. Cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, itu dinilai telah mengajarkan pentingnya penghormatan atas perbedaan agama, suku, bangsa, dan nilai-nilai demokrasi.

Anggota Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, mengatakan bahwa keberlangsungan ide dan pemikiran yang ditinggalkan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yaitu gigih memperjuangkan demokrasi dan pluralisme, menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Pemikiran Gus Dur yang tajam dan cemerlang soal kebangsaan, khususnya tentang Bhinneka Tunggal Ika, telah memberikan peranan besar bagi perjalanan bangsa. Praktik yang dilakukan Gus Dur mengenai sikap saling menghormati segala bentuk perbedaan demi tercapainya tatanan masyarakat yang demokratis harus diteladani. Konsep kebangsaan Gus Dur itu kini menghadapi banyak tantangan dan hambatan.

Pengasuh Pondok Pesantren Syalafiah As-Syafiiyah, Asembagus, Situbondo, KH Fawaid As’ad Samsul Arifin, mengatakan, saat ini yang perlu dilakukan sepeninggal Gus Dur adalah melawan bibit-bibit perpecahan bangsa. Munculnya gerakan fundamentalisme dan radikalisme agama yang membahayakan persatuan perlu terus diwaspadai. Generasi muda harus dibentengi dengan pemahaman tentang pemikiran Gus Dur agar terhindar dari aliran keagamaan yang merusak.

Pengasuh Pondok Pesantren Salaf Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Magelang, M Yusuf Chudlori, menilai Gus Dur adalah sumber motivasi dan inspirasi bagi pesantren. Gus Dur telah menebarkan nilai-nilai demokrasi kepada ulama dan santri. Gus Dur mampu membuka mata hati mereka tentang keterkaitan antara Islam, kebangsaan, dan kemanusiaan.

Pengajar Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin, Rembang, Bisri Adib Hatani, menganggap Gus Dur sebagai sosok ideal negarawan produk pendidikan pesantren. Pemikiran Gus Dur mengajarkan sekaligus mencontohkan bagaimana ber-Islam dalam konteks keindonesiaan. Gus Dur memandang dan meyakini perbedaan adalah rahmat, sunnatullah (telah digariskan Allah). Perbedaan itulah yang membentuk warga Indonesia menjadi bangsa yang terhormat, mandiri, dan merdeka lahir batin.

Wakil Ketua Yayasan Buntet Pesantren, Cirebon, KH Wawan Arwani, mengungkapkan, salah satu nilai yang ditularkan Gus Dur adalah keterbukaan terhadap penganut agama atau kepercayaan lain. Cara hidup bersama di negara multikultural itulah yang juga disebarkan kepada santri Buntet Pesantren. Santri diajarkan untuk tidak menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan menegaskan terorisme yang mengatasnamakan jihad adalah haram.

Juru bicara Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Abdul Chobir, menilai pemikiran dan terobosan Gus Dur yang bisa menerima nilai-nilai baru dari sebuah perubahan akan tetap hidup dan dilanjutkan oleh warga NU. Gus Dur menekankan perbedaan bukan menjadi sumber perpecahan, tetapi justru menjadi modal persatuan.

Mengantarkan kepergian Gus Dur, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, mendiang sebagai bapak pluralisme dan multikulturalisme di Indonesia. Gus Dur merupakan pejuang reformasi yang melembagakan penghormatan pada kemajemukan ide dan identitas. Gus Dur menyadarkan sekaligus melembagakan penghormatan kita pada kemajemukan ide dan identitas yang bersumber dari perbedaan agama, kepercayaan, etnik, dan kedaerahan. Disadari atau tidak oleh kita, sesungguhnya beliau adalah bapak pluralisme dan multikulturalisme di Indonesia. Almarhum Gus Dur, adalah salah satu pemimpin dan pemikir Islam yang sangat dihormati, baik di Indonesia maupun di dunia. Gus Dur meyakini Islam sebagai sumber universal bagi kemanusiaan, keselamatan, perdamaian, keadilan, dan toleransi. Gus Dur menetapkan berbagai kebijakan untuk mengakhiri diskriminasi dan untuk menegaskan bahwa negara memuliakan berbagai bentuk kemajemukan.

Mari kita teladani gaya kepemimpinan dan kehidupan Gus Dur, terutama upaya mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk dalam kerangka NKRI. Selamat jalam Gus, semoga Tuhan YME menerima amal baik dan ibadahmu disisi-Nya. Amin

Filsafat Hidup

Filosofi hidup hampir berkaitan dengan prinsip hidup. Semua orang yang masih eksis mempunyai pegangan hidup, tujuan hidup, prinsip hidup maupun filosofi hidup. Tentunya hal ini cukup berbeda di antara satu dengan lainnya dalam menyikapinya. Karena, setiap orang itu tidak sama, setiap orang itu unik, setiap orang merupakan mahluk individualisme yang membedakan satu dengan lainnya.

Ada yang mempunyai tujuan hidup yang begitu kuat, namun prinsip hidupnya lemah, atau sebaliknya ada orang yang mempunyai tujuan hidup yang lemah, namun memiliki prinsip hidup yang kuat. Ini tidaklah menjadi suatu permasalahan, yang penting seberapa baiknya seseorang menyambung hidupnya dengan berbagai persoalan dunia yang ada, atau dengan kata laiinya bagaimana kondisi psikologis/jiwa seseorang dalam menjalani hidupnya.

Prinsip hidup masih jauh kaitannya dengan psikologi, namun psikologi mau tau mau berhubungan langsung dengan prinsip hidup. Karena, dengan menijau prinsip hidup seseorang dapat diketahui kondisi jiwa seseorang. Prinsip hidup dan filosofi hidup sangat luas cakupannya, tidak hanya ditinjau dari segi psikologi, tapi seluruh cabang ilmu pengetahuan yang ada. Prinsip hidup seseorang dapat diambil dari perspektif psikologi, agama, seni, literatural, metafisika, filsafat dsb.

Bagi sebagian orang, filosofi hidup dapat dijadikan sebagai panutan hidup, agar seseorang dapat hidup dengan baik dan benar. Adapula sebagaian orang yang tidak menghiraukan apa itu tujuan hidup dan filosofi hidup, ia hanya hidup mengikuti arus yang mengalir dan sebagian orang lagi, terlalu kuat memegang tujuan hidup dan filosofi hidupnya sehingga membuat ia menjadi keras dan keras, Jadi, kesimpulannya ada 3 sifat manusia yang bisa ditinjau dari filosofi hidupnya, yaitu orang yang lemah, orang yang netral dan orang yang keras. Orang yang lemah adalah orang yang tidak mempunyai tujuan hidup atau prinsip hidup. Ia tidak tahu untuk apa ia hidup, ia tidak berusaha mengetahui kebenaran di balik fenomena alam ini, sehingga terkadang baik dan buruk dapat dijalaninya. Orang yang netral adalah orang yang mempunyai tujuan dan prinsip hidup, tetapi tidak mengukuhinya dengan terlalu kuat. Ia berusaha mencari kebenaran hidup dan hidup dalam kebijakan dan kebenaran, ia bebas dan netral, tidak kurang dan tidak melampaui, ia berada di tengah-tengah. Orang yang kuat adalah orang yang memegang kuat tujuan dan prinsip hidupnya. Sehingga ia mampu melakukan apa saja demi tercapai tujuannya. Ia terikat oleh filosofinya, ia kuat dan kaku berada di atas pandangannya, ia merasa lebih unggul dari orang lain dan melebihi semua orang.
Jika ditinjau dari sisi psikologi. Orang-orang yang di atas juga dapat dikategorikan, seperti orang yang mempunyai jiwa yang lemah, jiwa yang sedang dan jiwa yang kuat. Namun, untuk yang berjiwa sehat, seseorang tidak hanya dilihat dari jiwa lemah, sedang ataupun kuatnya. Penerapan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari itulah yang penting.

Pada dasarnya, tujuan dan prinsip hidup seseorang itu baik dan bersih. Pada saat seseorang dalam keadaan tenang, ia membuat berbagai tujuan dan prinsip dalam hidupnya, namun ketika diterapkan timbul beberapa hambatan dari luar dirinya atau adanya pengaruh dari lingkungan eksternalnya. Salah satu pengaruh terbesar dari luar dirinya adalah panca indera. Panca indera yang tidak terjaga dengan baik akan membuat seseorang terpeleset dari tujuan dan prinsip hidupnya. Telinga bisa mendengar, mata bisa melihat, mulut bisa berbicara. Semua itu harus dikendalikan dengan baik.
Sebagai contoh konkret, saya mempunyai tujuan hidup menjadi seseorang yang berguna untuk menolong semua mahluk hidup sampai ajal menemui dan filosofi hidupnya adalah bila ada orang baik kepada saya, maka saya akan baik kepadanya, dan bila ada orang jahat kepada saya, maka saya akan baik juga kepadanya. Dari filosofi hidup ini, jika dilihat dari sisi psikologinya, orang tersebut mempunyai jiwa yang sehat, tidak mendendam dan bahagia menerima hidup. Namun, itu hanyalah sebuah filosofi hidup, yang terpenting adalah bagaimana ia menerapkan dalam perilakunya, apakah bisa sesempurna dengan filosofi hidupnya atau hanya sekedar membuat filosofi hidup tetapi tidak dijalankannya ataupun ia membuat suatu filosofi hidup, namun ia susah menjalannya karena tidak bisa menahan godaan atau hambatan dari luar dirinya.

Sebuah filosofi hidup bisa didapatkan dari seorang pemikir-pemikir jenius yang bijaksana, bebas dan terpelajar. Biasanya orang tersebut dianggap sebagai seorang filsuf, pelopor kebijakan. Masing-masing negara memiliki tokoh filosofinya. Orang pertama yang memperkenalkan filsafat hidup ke dalam ilmu pengetahuan adalah orang Yunani yang kebetulan pada saat itu negaranya merupakan negara yang bebas dalam berkarya. Terbukti begitu banyak para filsuf terkenal kebanyakan dari bangsa Yunani, seperti Aristoteles, Plato dan Socrates. Socrateslah yang paling banyak memberi pengaruh kepada dunia ilmu pengetahuan, maka dia disebut Bapak Filsafat. Sedangkan, dari ilmu psikologi, Bapak Sigmud Frued disebut-sebut sebagai Bapak Psikologi yang paling banyak memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan. Kedua tokoh dunia ini sama-sama memiliki pemikiran yang luar biasa untuk menciptakan pengetahuan-pengetahuan mengenai asal usul dari segala sesuatu, meskipun cakupannya berbeda, namun, psikologi dan filsafat tidak bisa dipisahkan dan sebaliknya. Banyak tokoh psikologi yang semula mempelajari filsafat kemudian melanjutkan pengetahuannya ke bidang psikologi.
Beberapa kata kutipan yang diambil dari kedua tokoh ini, yakni :

" Makanan enak, baju indah, dan segala kemewahan, itulah yang kau sebut kebahagiaan, namun aku percaya bahwa suatu keadaan di mana orang tidak mengharapkan apa pun adalah kebahagiaan yang tertinggi (Socrates)".
Dan,
" Mereka yang percaya, tidak berpikir. Mereka yang berfikir, tidak percaya (Sigmud Frued)".

Disini dapat dilihat, bahwa terjadi suatu studi banding antara kedua ilmu tersebut, Masing-masing membicarakan asal asul segala sesuatu menurut perspektif ilmunya. Namun, dari kedua ilmu tersebut mempunyai suatu kesamaan, bahkan banyak kesamaan yang membahas mengenai asal mulanya sesuatu yang pasti ada hubungannya dengan manusia dan alam sekitarnya. 
Seorang Socrates membicarakan kebahagiaan dan seorang Sigmund Frued membicarakan pikiran, tentunya kedua hal ini mempunyai kaitan yang cukup besar. Filosofi hidup yang diberikan oleh Socrates mengenai kebahagiaan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan Ilmu psikologi yang diberikan oleh Sigmund Frued mengenai pikiran (alam sadar atau alam bawah sadar) dapat dijadikan landasan seseorang untuk mencapai kebahagiaan.
 
Oleh sebab itu, seseorang yang mempelajari psikologi maupun tidak, harus memiliki satu tujuan hidup atau filosofi hidup agar bisa berkembang, dan seseorang yang mempelajari filsafat maupun
tidak, harus memperhatikan apakah dan bagaimanakah agar filosofinya dapat diterapkan dengan baik dan benar sehingga mempunyai psikologis/jiwa yang sehat untuk maju dan berhasil.

"Jika seseorang tahu kebenaran yang mendasar tentang segala sesuatu, maka itulah inti pengetahuan'.

Teks Pancasila Dalam 10 Bahasa


Pancasila (Indonesian)
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

The Five Principles (English)
1. Belief in the one and only God
2. Just and civilized humanity
3. The unity of Indonesia
4. Democracy guided by the inner wisdom in the unanimity arising out of deliberations amongst representatives
5. Social justice for the whole of the people of Indonesia


Pancasila (Jawa)
siji: Gusti Alllah ora ono kancane
loro: Dadi wong kudu sing adil lan ojo kejem-kejem
telu: Indonesia bersatu kabeh
papat: karo tonggo-tonggo nek ono masalah diomongno bareng-bareng opo o
limo: mangan ra mangan sing penting kumpul

Pancasila (Sunda)
Hiji: Gusti Allah eta sorangan sareng ageng pisan
Dua: ka sorangan teh sikapna kudu sami, ulah ngabeda-beda keun..
Tilu: Indonesia kuduna mah jadi hiji
Opat: Ra'yat Indonesia sae na pang mutuskeun sagala teh disepakatkeun heula. Kedah bager lan bijaksana
Lima: Ceunah teh sikap sosialna kudu adil hiji sareng batur.

Pancasila (Batak Toba)
Sada: Dang adong na pajago-jagohon di jolo ni Debata
Dua : Maradat tu sude jolma
Tolu : Punguan ni halak Indonesia
Opat : Marbadai ... marbadai, dungi mardame
Lima : Godang pe habis saotik pe sukkup

Poncosilo (Jawa kromo)
Kaping setunggal: Gusti ingkang Maha satunggal
Kaping kalih: Tiang ingkang Adil lan beradab
Kaping tiga: Persetunggalan Indonesia
Kaping sekawan: Kerakyatan ingkang dipimpin kaliyan hikmat lan kewicaksonoan dateng permusyawaratan kang diwakilkan.
Kaping gangsal:Adil kang sosial kangge sakabehe tiang Indonesia

Pancasila (Palembang)
Sute: Tuhan ne sute tu'la
Due: jelme harus khapat same rate
Tige: jelme Indones iane bersatu padu
Empat: jeleme Indonesiane diketuci ngai hikmah dimane ngedapatkan jawaban dadi gegale masalah
Leme: kesameratean hidup ne jelmekangok Indonesia...

Pancasila (Ambon)
1. Torang samua tawu cuma ada Tuang Allah yaitu Tete manu...
2. Orang ambon samu harus tau adat
3. Acang deng obet harus bisa bakubae
4. Paitua deng maitua harus bae-bae di rumah rakyat
5. Samu harus bisa jaga diri karna ambon lapar makan orang....... ...

Pancasila (Manado)
1. Cuma boleh ba satu Tuhan
2. Selalu adil kong ja pake ontak
3. Torang samua satu, Bangsa Indonesia
4. Tu rakyat musti slalu bakumpul kong bicara bae-2 spy slalu ada kaputusan gagah yg semua trima deng nang hati.
5. voor seluruh ra kyat Indonesia, nyanda ada tu jabaku kase beda-2 perlakuan.

Pancasilo (Padang)
Ciek: Bintang Basagi Limo
Duo: Rantai pangikek kudo
Tigo: pohon baringin gadang ta'mpek kito bacinto
Ampek: kapalo banteng bataduk duo
Limo: padi jo kapeh pambaluik nan luko..

Konser Band yang unik dan aneh


Band monster
inilah konser yang unik di dunia dimana wajah-wajar menyeramkan menghiasi konser itu di finlandia dengan judulnya konser Band monster .

Konser musik ini dimainkan oleh Hevisau,sebuah band heavy metal finlandia tampil di panggung di hameenlinna,17 april lalu.grup band yang banyak dipuja anak-anak finlandia ini, tampil dengan gaya khasnya menyerupai monster-monster di film anak-anak.

Cerita di Balik Penemuan-penemuan Ilmiah


Cerita di balik karya-karya besar para saintis menarik untuk dikaji. Sebuah cerita dapat menjadi inspirasi dan motivasi dalam berkarya. Ada satu hal yang menarik dari cerita-cerita di balik penemuan besar di bidang sains. Ternyata, tidak selamanya sesuatu yang hebat dilatarbelakangi oleh sesuatu yang luar biasa, diantaranya ada yang "hanya" disebabkan oleh ketidaksengajaan.

Daniel E. Koshland Jr., seorang profesor Biokimia molekuler dan Biologi sel di University of California, dalam artikelnya membagi proses-proses penemuan ilmiah menjadi tiga kategori (Science vol. 317, hal. 761). Kategori tersebut adalah "Charge, Challenge, dan Chance", yang kemudian disebutnya dengan teori Cha-Cha-Cha. Penemuan yang termasuk dalam kategori Charge merupakan penemuan-penemuan yang didasarkan pada masalah-masalah yang sudah jelas namun belum ada penyelesaiannya atau penjelasannya secara ilmiah. Koshland memberikan contoh untuk kategori ini adalah penemuan teori gravitasi oleh Newton. Semua orang pada saat itu tentu tahu bahwa benda akan selalu jatuh ke bawah, namun tidak tahu bagaimana hal itu dapat terjadi. Setiap orang dapat saja mengalami hal yang sama dengan Newton, melihat buah apel jatuh dari pohon, tetapi tidak menyadari di balik kejadian itu ada suatu teori besar yang bisa muncul.

Kategori kedua, Challenge merupakan penemuan yang muncul sebagai hasil dari adanya pertentangan atau anomali-anomali yang muncul dari suatu teori yang telah ada. Temuan manusia tidak ada yang sempurna, hal inilah yang menyebabkan bagaimana suatu ilmu dan teori dapat berkembang. Seorang saintis sejati akan tertantang untuk mencari penjelasan dan penyelesaian terhadap anomali dan pertentangan yang ada, dia akan berusaha untuk mencarinya. Contoh penemuan jenis ini adalah penemuan teori atom oleh Niels Bohr. Bohr melihat kelemahan-kelemahan pada teori atom Dalton dan Thomson yang telah ada sebelumnya. Selanjutnya melalui serangkaian pengamatan Bohr menelurkan teori baru tentang struktur atom yang dapat memperbaiki kekurangan dari teori yang telah ada. Demikianlah, suatu teori akan selalu mengalami penyempurnaan selama masih ditemui kelemahan seiring perkembangan zaman. Suatu teori dapat diyakini kebenarannya pada suatu kurun waktu tertentu dan bisa saja di waktu berikutnya tidak akan relevan lagi karena adanya teori baru yang lebih baik. Suatu teori dari hasil pemikiran manusia bersifat relatif dan tentatif, yang absolut dan pasti hanyalah ilmu dan kebenaran dari Tuhan.

Kategori yang ketiga dari teori Cha-Cha-Cha adalah Chance, merupakan penemuan-penemuan yang terjadi karena ketidaksengajaan, ada unsur "kecelakaan", biasa disebut dengan serendipity. Penemuan jenis ini hanya dapat dilakukan oleh para saintis yang memiliki "pikiran yang siap", demikian Louis Pasteur menjelaskannya. Yang termasuk kategori ini misalnya penemuan Teflon oleh Roy J. Plunkett, sinar-X oleh W.C. Rontgen, dan termasuk penemuan sifat optis aktif oleh Louis Pasteur.

Terkait dengan kategori yang ketiga ini, ternyata banyak para saintis yang mengakui sendiri adanya serendipity dalam karya-karyanya. Royston M. Robert menulis sebuah buku yang mengumpulkan berbagai penemuan di bidang sains yang didasari oleh serendipity. Royston membagi penemuan atas ketidaksengajaan ini menjadi dua, yaitu serendipity (sejati) dan serendipity semu (pseudoserendipity). Penemuan yang termasuk kategori serendipity merupakan penemuan yang murni karena ketidaksengajaan, penemuan atas hal-hal yang sebenarnya tidak sedang dicari. Sedangkan pseudoserendipity merupakan penemuan yang tidak disengaja atas sesuatu yang sedang dicari.

Seperti telah disebutkan di atas, salah satu contoh penemuan yang bernuansa serendipity adalah penemuan Teflon. Penemuan Teflon ini dimulai ketika Dr. Plunkett (ahli kimia Du Pont) sedang mencari suatu bahan pendingin yang tidak beracun. Pada suatu hari Plunkett membuka tangki yang berisi gas tetrafluoroetilen, berharap untuk dapat membuat bahan pendingin yang dicarinya. Tetapi Plunkett dan asistennya, Jack Rebok heran karena tidak ada gas yang keluar. Padahal dari berat tangki menunjukkan tangki itu seharusnya penuh dengan fluorokarbon dalam bentuk gas. Bukannya membuang tangki dan mengambil tangki lain untuk melanjutkan penelitian bahan pendinginnya, Plunkett justru memutuskan untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Setelah memutuskan bahwa kesalahan tidak terletak pada katupnya, ia menggergaji tangki hingga terbuka dan melihat dalamnya. Di dalam tangki itu dia menemukan bubuk warna putih seperti lilin dan, sebagai seorang ahli kimia, ia menyadari hal tersebut pasti ada artinya. Molekul-molekul gas tetrafluoroetilen mengalami polimerisasi sampai pada tingkat tertentu sehingga molekul-molekul tersebut menjadi zat padat. Terdorong oleh penemuannya yang secara kebetulan dan oleh sifat-sifat polimer yang luar biasa ini, Plunkett dan para ahli kimia Du Pont segera menemukan cara untuk menghasilkan "politetrafluoroetilen" .

Royston memberikan contoh untuk temuan pseudoserendipity adalah penemuan proses vulkanisasi karet oleh Charles Goodyear. Proses ini ditemukan ketika Goodyear secara tak sengaja menjatuhkan campuran karet dan belerang ke sebuah kompor yang panas. Sebenarnya sudah lama Goodyear melakukan pencarian agar karet menjadi sesuatu yang berguna. Contoh lain adalah penemuan cara mengukur volume benda tak beraturan oleh Archimedes. Penemuan ini terjadi pada saat Archimedes berada di sebuah tempat pemandian umum, ketika dilihatnya air melimpah keluar dari bak mandi saat ia masuk ke dalamnya. Ia menyadari bahwa volume limpahan air itu sama dengan jumlah anggota badannya yang dimasukkan ke dalam air. Begitu mendapatkan idenya, dia segera keluar dari bak mandi dan lari dalam keadaan telanjang sambil berseru "Eureka!" Pada saat itu sebenarnya Archimedes sedang mendapatkan tugas dari raja bagaimana mengetahui logam dasar sebuah mahkota raja. Demikian pula halnya ketika Alfred Nobel melihat tetesan gliserin yang tak sengaja jatuh ke dalam bahan pengepakan berpori sebagai suatu larutan yang mungkin bersifat mudah meledak yang selama itu dicari-carinya. Semua muncul dari ketidaksengajaan.

Mungkin saja kita akan mengalami suatu serendity, oleh karena itu tetaplah selalu dengan "the prepared mind" – pikiran yang siap untuk menerima dan menganalisis serendipity menjadi suatu hal yang bermanfaat. Namun, suatu penemuan besar tidak hanya muncul dari satu momen "eureka" saja. Ada jalan panjang untuk mewujudkan suatu teori. Sebagaimana Newton, untuk memantapkan teori gravitasinya dia mengembangkan kalkulus dan hukum-hukum fisika yang disusun dalam karya besarnya "Principia" (Science vol. 317, hal. 762).

Di balik Penemuan Kacamata

Kacamata merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kehidupan umat manusia. Setiap peradaban mengklaim sebagai penemu kacamata. Akibatnya, asal-usul kacamata pun cenderung tak jelas dari mana dan kapan ditemukan.

Lutfallah Gari, seorang peneliti sejarah sains dan teknologi Islam dari Arab Saudi mencoba menelusuri rahasia penemuan kacamata secara mendalam. Ia mencoba membedah sejumlah sumber asli dan meneliti literatur tambahan. Investigasi yang dilakukannya itu membuahkan sebuah titik terang. Ia menemukan fakta bahwa peradaban Muslim di era keemasan memiliki peran penting dalam menemukan alat bantu baca dan lihat itu.

Lewat tulisannya bertajuk The Invention of Spectacles between the East and the West, Lutfallah mengungkapkan, peradaban Barat kerap mengklaim sebegai penemu kacamata. Padahal, jauh sebelum masyarakat Barat mengenal kacamata, peradaban Islam telah menemukannya. Menurut dia, dunia Barat telah membuat sejarah penemuan kacamata yang kenyataannya hanyalah sebuah mitos dan kebohongan belaka.

''Mereka sengaja membuat sejarah bahwa kacamata itu muncul saat Etnosentrisme,'' papar Lutfallah. Menurut dia, sebelum peradaban manusia mengenal kacamata, para ilmuwan tdari berbagai peradaban telah menemukan lensa. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kaca.

Lensa juga dikenal pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani, Hellenistik dan Islam. Berdasarkan bukti yang ada, lensa-lensa pada saat itu tidak digunakan untuk magnification (perbesaran), tapi untuk pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa/titik api lensa.

Oleh karena itu, mereka menyebutnya dengan nama umum "pembakaran kaca/burning mirrors". ''Hal ini juga tercantum dalam beberapa literatur yang dikarang sarjana Muslim pada era peradaban Islam,'' tutur Lutfallah. Menurut dia, fisikawan Muslim legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039 M), dalam karyanya bertajuk Kitab al-Manazir (tentang optik) telah mempelajarai masalah perbesaran benda dan pembiasan cahaya.

Ibnu al-Haitam mempelajari pembiasan cahaya melewati sebuah permukaan tanpa warna seperti kaca, udara dan air. "Bentuk-bentuk benda yang terlihat tampak menyimpang ketika terus melihat benda tanpa warna". Ini merupakan bentuk permukaan seharusnya benda tanpa warna," tutur al-Haitham seperti dikutip Lutfallah.



http://www.metaexistence.org/images/alhaitham.jpg



Inilah salah satu fakta yang menunjukkan betapa ilmuwan Muslim Arab pada abadke-11 itu telah mengenali kekayaan perbesaran gambar melalui permukaan tanpa warna. Namun, al-Haitham belum mengetahui aplikasi yang penting dalam fenomena ini. Buah pikir yang dicetuskan Ibnu al-Haitham itu merupakan hal yang paling pertama dalam bidang lensa.

Paling tidak, peradaban Islam telah mengenal dan menemukan lensa lebih awal tiga ratus tahun dibandingkan Masyarakat Eropa. Menurut Lutfallah, penemuan kacamata dalam peradaban Islam terungkap dalam puisi-puisi karya Ibnu al-Hamdis (1055 M- 1133 M). Dia menulis sebuah syair yang menggambarkan tentang kacamata. Syair itu ditulis sekitar200 tahun, sebelum masyarakat Barat menemukan kacamata. Ibnu al-Hamdis menggambarkan kacamata lewat syairnya antara lain sebagai berikut:

''Benda bening menunjukkan tulisan dalam sebuah buku untuk mata, benda bening seperti air, tapi benda ini merupakan batu. Benda itu meninggalkan bekas kebasahan di pipi, basah seperti sebuah gambar sungai yang terbentuk dari keringatnya,'' tutur al-Hamdis.

Al-Hamdis melanjutkan, ''Ini seperti seorang yang manusia yang pintar, yang menerjemahkan sebuah sandi-sandi kamera yang sulit diterjemahkan. Ini juga sebuah pengobatan yang baik bagi orang tua yang lemah penglihatannya, dan orang tua menulis kecil dalam mata mereka.''

Syair al-Hamids itu telah mematahkan klaim peradaban Barat sebagai penemu kacamata pertama. Pada puisi ketiga, penyair Muslim legendaris itu mengatakan, "Benda ini tembus cahaya (kaca) untuk mata dan menunjukkan tulisan dalam buku, tapi ini batang tubuhnya terbuat dari batu (rock)".

Selanjutnya dalam dua puisi, al-Hamids menyebutkan bahwa kacamata merupakan alat pengobatan yang terbaik bagi orang tua yang menderita cacat/memiliki penglihatan yang lemah. Dengan menggunakan kacamata, papar al-Hamdis, seseorang akan melihat garis pembesaran.

Dalam puisi keempatnya, al-Hamdis mencoba menjelaskan dan menggambarkan kacamata sebagai berikut: "Ini akan meninggalkan tanda di pipi, seperti sebuah sungai". Menurut penelitian Lutfallah, penggunaan kacamata mulai meluas di dunia Islam pada abad ke-13 M. Fakta itu terungkap dalam lukisan, buku sejarah, kaligrafi dan syair.

Dalam salah satu syairnya, Ahmad al-Attar al-Masri telah menyebutkan kacamata. "Usia ua datang setelah muda, saya pernah mempunyai penglihatan yang kuat, dan sekarang mata saya terbuat dari kaca." Sementara itu,sSejarawan al-Sakhawi, mengungkapkan, tentang seorang kaligrafer Sharaf Ibnu Amir al-Mardini (wafat tahun 1447 M). "Dia meninggal pada usia melewati 100 tahun; dia pernah memiliki pikiran sehat dan dia melanjutkan menulis tanpa cermin/kaca. "Sebuah cermin disini rupanya seperti lensa,'' papar al-Sakhawi.

Fakta lain yang mampu membuktikan bahwa peradaban Islam telah lebih dulu menemukan kacamata adalah pencapaian dokter Muslim dalam ophtalmologi, ilmu tentang mata. Dalam karanya tentang ophtalmologi, Julius Hirschberg , menyebutkan, dokter spesialis mata Muslim tak menyebutkan kacamata. ''Namun itu tak berarti bahwa peradaban Islam tak mengenal kacamata,'' tegas Lutfallah. desy susilawati


Eropa dan Penemuan Kacamata

Pada abad ke-13 M, sarjana Inggris, Roger Bacon (1214 M - 1294 M), menulis tentang kaca pembesar dan menjelaskan bagaimana membesarkan benda menggunakan sepotong kaca. "Untuk alasan ini, alat-alat ini sangat bermanfaat untuk orang-orang tua dan orang-orang yang memiliki kelamahan pada penglihatan, alat ini disediakan untuk mereka agar bisa melihat benda yang kecil, jika itu cukup diperbesar," jelas Roger Bacon.

Beberapa sejarawan ilmu pengetahuan menyebutkan Bacon telah mengadopsi ilmu pengetahuannya dari ilmuwan Muslim, Ibnu al-Haitam. Bacon terpengaruh dengan kitab yang ditulis al-Haitham berjudul Ktab al-Manazir Kitab tentang Optik. Kitab karya al-Haitham itu ternyata telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.

Ide pembesaran dengan bentuk kaca telah dicetuskan jauh sebelumnya oleh al-Haitham. Namun, sayangnya dari beberapa bukti yang ada, penggunaan kaca pembesar untuk membaca pertama disebutkan dalam bukunya Bacon.

Julius Hirschberg, sejarawan ophthalmologi (ilmu pengobatan mata), menyebutkan dalam bukunya, bahwa perbesaran batu diawali dengan penemuan kaca pembesar dan barulah kacamata tahun 1300 atau abad ke-13 M. "Ibnu al-Haitham hanya melakukan penelitian mengenai pembesaran pada abad ke - 11 M," cetusnya Hirschberg.

Kacamata pertama disebutkan dalam buku pengobatan di Eropa pada abad ke-14 M. Bernard Gordon, Profesor pengobatan di Universitas Montpellier di selatan Perancis, mengatakan di tahun 1305 M tentang tetes mata (obat mata) sebagai alternatif bagi orang-orang tua yang tidak menggunakan kacamata.

Tahun 1353 M, Guy de Chauliac menyebutkan jenis obat mata lain untuk menyembuhkan mata, dia mengatakan lebih baik menggunakan kacamata jika obat mata tidak berfungsi.

Selain para ilmuwan di atas, adapula tiga cerita yang berbeda disebutkan oleh sarjana Italia, Redi (wafat tahun 1697). Cerita pertama, disebutkan dalam manuskrip Redi tahun 1299 M. Disebutkan dalam pembukaan bahwa pengarang adalah orang yang sudah tua dan tidak bisa membaca tanpa kacamata, yang ditemukan pada zamannya.

Cerita kedua, juga diceritakan oleh Redi, menunjukkan bahwa kacamata disebutkan dalam sebuah pidato yang jelas tahun 1305 M, dimana pembicara mengatakan bahwa perlatan ini ditemukan tidak lebih cepat dari 20 tahun sebelum pidato tersebut diungkapkan.

Cerita ketiga, menyebutkan bahwa biarawan (the monk) Alexander dari Spina (sebelah timur Itali) belajar bagaimana menggunakan kacamata. Dia wafat tahun 1313 M.

Akhirnya tiga versi cerita berbeda tersebut menyebarluas, karena banyak buku lain yang mengadopsi cerita-cerita yang disebutkan Redi setelah dia wafat. Namun, beberapa sejarahwan ilmu pengetahuan mengatakan bahwa Redi telah membuat cerita bohong dan mereka tidak percaya.

Bahkan, dalam buku Julius Hirschberg, juga disebutkan tentang cerita Redi itu, ditulis antara tahun 1899 dan 1918 di Jerman dan banyak informasi yang sudah tua dan banyak yang diperbaharui. Buku tersebut kemudian diterjemahkan (tanpa revisi) ke dalam bahasa Inggris dan dipublikasikan tahun 1985. Hasilnya, cerita Redi menyebar di Inggris, artikel penelitian itu ditolak kebenaran ceritanya dan ini ditolak Julius Hirschberg.

Beberapa cerita bohong lain juga ditulis oleh seorang jurnalis di pertengahan abad ke 19 M. Dia mengklaim Roger Bacon merupakan penemu kacamata seperti. Bahkan ia juga menyebutkan bahwa biarawan (the Monk) Alexander juga telah diajarkan Roger Bacon bagaimana menggunakan kacamata. Kabar ini tentu saja dengan cepat menyebar.

Kebohongan lain juga terlihat pada sebuah nisan. Seorang pengarang menunjukkan bahwa sebuah nisan di kuburan Nasrani yang berada di gereja, tertulis sebuah kalimat, "disini beristirahat Florence, penemu kacamata, Tuhan mengampuni dosanya, tahun 1317". Masih banyak cerita atau mitos lainnya tentang penemu dan pembuatan kacamata di Eropa. Semua mengklaim sebagai penemu pertama alat bantu baca dan melihat itu.
Sabtu, 22 Mei 2010 | By: Togetherness

Rahasia Facebook

Wah baru tahu nih, Facebook punya rahasia-rahasiaan. Rahasia-rahasia Facebook ini baru aja tadi liat di Kaskus, karena lagi abis ide mau nulis apa, yauda posting ini aja deh. Wekekek.. Rahasia Facebook-nya ada lima 'n ada yang kocak banget. Hahaha..
Nah berikut ini rahasia-rahasia Facebook-nya yang baru aja tadi dapet, boleh dicoba 'n silakan dipraktekkin sambil iseng-iseng sundulin SEO Sadau Wisata :
1. Konami Code
Pertama klik background terus pencet atas atas bawah bawah kiri kanan kiri kanan b a enter klik
2. Quote rahasia
Buka Friend list punya orang lain (bukan Friendlist punya sendiri) terus pilih View All dan pilih Everyone terus Highlight di paling bawah daftar temennya ada quote rahasia kecil. Kalo ga keliatan coba pencet Ctrl + a
3. Bahasa bajak laut
Scroll sampai paling bawah Page terus klik English(US) (ato Bahasa Indonesia kalo pake Bahasa Indonesia), nanti ada pilihan English (Pirate) yang kocak dipakenya
4. Siapa itu Putnam?
Kalo lagi chatting, kita masukin :putnam: bakal keluar emote dengan gambar muka orang ga jelas. Itu adalah Chris Putnam, ahli software facebook..
5. Little Celtics Fan
Cara untuk liatnya: buka gambar di facebook, klik kanan mouse terus pilih View Image. Delete URL-nya ampe slash.

Silakan dicoba.. :D Buat yang belum ada Facebook, bikin aja..!!!

Rahasia Wanita

Memang tidak ada yang mengetahui apa isi hati setiap wanita. Apalagi isi hati kaum perempuan terkadang sulit untuk diterka. Terkadang ingin A tapi besoknya bisa berubah jadi B. Bagaimana dengan rahasia-rahasia wanita yang ada dalam hati, berikut rahasianya :

1. Bila seorang wanita mengatakan dia sedang bersedih,tetapi dia tidak meneteskan airmata,itu berarti dia sedang menangis di dalam hatinya.

2. Bila dia tidak menghiraukan kamu setelah kamu menyakiti hatinya,lebih baik kamu beri dia waktu untuk menenangkan hatinya sebelum kamu menegur dengan ucapan maaf.

3. Wanita sulit untuk mencari sesuatu yang dia benci tentang orang yang paling dia sayang (karena itu banyak wanita yang patah hati bila hubungannya putus di tengah jalan).

4. Jika sorang wanita jatuh cinta dengan seorang lelaki,lelaki itu akan sentiasa ada di pikirannya walaupun ketika dia sedang dengan lelaki lain.

5. Bila lelaki yang dia cintai merenung tajam ke dalam matanya,dia akan cair seperti coklat!!

6. Wanita memang menyukai pujian tetapi selalu tidak tahu cara menerima pujian.

7. Jika kamu tidak suka dengan gadis yang menyukai kamu setengah mati,tolak cintanya dengan lembut,jangan kasar karena ada satu semangat dalam diri wanita yang kamu tak akan tahu bila dia telah membuat keputusan,dia akan melakukan apa saja.

8. Jika seorang gadis sedang menjauhkan diri darimu setelah kamu tolak cintanya,biarkan dia untuk seketika.Jika kamu masih ingin menganggap dia seorang kawan,cobalah tegur dia perlahan-lahan.

9. Wanita suka meluahkan apa yang mereka rasa.Musik,puisi,lukisan dan tulisan adalah cara termudah mereka meluahkan isi hati mereka.

10.Jangan sesekali beritahu kepada perempuan tentang apa yang membuat mereka langsung merasa tak berguna.

11.Bersikap terlalu serius bisa mematikan mood wanita.

12.Bila pertama kali lelaki yang dicintainya sedang diam memberikan respon positif,misalnya menghubunginya melalui telepon,si gadis akan bersikap acuh tak acuh seolah-olah tidak berminat,tetapi sebenarnya dia akan berteriak senang dan tak sampai sepuluh minit,semua teman-temannya akan tahu berita tersebut.

13.Sebuah senyuman memberi seribu arti bagi wanita.Jadi jangan senyum sembarangan kepada wanita.

14.Jika kamu menyukai sorang wanita, mulailah dengan persahabatan.Kemudian biarkan dia mengenalmu lebih dalam.

15.Jika sorang wanita memberi seribu satu alasan setiap kali kamu ajak keluar,tinggalkan dia karena dia memang tak berminat denganmu.

16.Tetapi jika dalam waktu yang sama dia menghubungimu atau menunggu panggilan darimu,teruskan usahamu untuk memikatnya.

17.Jangan sesekali menebak apa yang dirasakannya.Tanya dia sendiri!!

18.Setelah sorang gadis jatuh cinta,dia akan sering bertanya-tanya mengapa aku tak bertemu lelaki ini lebih awal.

19.Kalau kamu masih mencari-cari cara yang paling romantis untuk memikat hati sorang gadis,bacalah buku-buku cinta.

20.Bila setiap kali melihat foto bersama,yang pertama dicari oleh wanita ialah siapa yang berdiri di sebelah buah hatinya,kemudian barulah dirinya sendiri.

21.Mantan pacarnya akan selalu ada di pikirannya tetapi lelaki yang dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa di hatinya!!

22.Satu ucapan ‘Hi’ saja sudah cukup menceriakan harinya.

23.Teman baiknya saja yang tahu apa yang sedang dia rasa dan lalui.

24.Wanita paling benci lelaki yang berbaik-baik dengan mereka semata-mata untuk menggaet kawan mereka yang paling cantik.

25.Cinta berarti kesetiaan, jujur dan kebahagiaan tanpa syarat.

26.Semua wanita menginginkan seorang lelaki yang dicintainya dengan sepenuh hati..

27.Senjata wanita adalah airmata!!

28.Wanita suka jika sesekali orang yang disayanginya memberi surprise buatnya (hadiah, bunga atau sekadar kata-kata romantis).Mereka akan terharu dan merasakan bahwa dirinya dicintai setulus hati.Dengan ini dia tak akan ragu-ragu terhadapmu.

29.Wanita mudah jatuh hati pada lelaki yang perhatian padanya dan baik terhadapnya.So,kalau mau memikat wanita pandai-pandailah..

30. Sebenarnya mudah mengambil hati wanita kerena apa yang dia mau hanyalah perasaan dicintai dan disayangi sepenuh jiwa.

begitulah wanita..

Teka-teki Binatang

01. Bebek apa yg jalannya selalu muter ke kiri terus?
Bebek dikunci stang

02. Kenapa Bebek goreng enak rasanya?
Karena ada huruf ‘B’ nya, coba kalo nggak ada, berani makan?

03. Ada bebek 10 di kali 2 jadi berapa?
8, soalnya yg 2 lagi maen di kali, kan?

04. Hewan apa yg bersaudara?
Katak beradik

05. Kenapa anak kodok suka loncat-loncat?
Biasalah… namanya juga anak-anak. Suka iseng…

06. Hewan apa yg paling aneh?
Belalang kupu-kupu. Soalnya kalo siang makan nasi kalo malam minum susu

07. Hewan apa yang namanya 2 huruf?
U dan g

08. Apa yang mempunyai kaki enam dan bisa terbang?
Tiga ekor burung!

09. Bagaimana caranya mencegah anjing supaya tidak kencing di jok belakang?
Pindahkan ke jok depan!

10. Punya delapan kaki tapi yang dipakai cuma empat?
Seekor kuda yang sedang ditunggangi dua orang!

11. Siapa yang selalu jadi korban pemerasan?
Sapi perah

12. Bagaimana Membedakan Zebra Jantan Dengan Betina
Zebra Jantan Aslinya Berwarna Hitam Garis – Garisnya Putih, Zebra Betina Aslinya Berwarna Putih Garis – Garis Hitam

13. Kalau dipukul yang mukul malah kesakitan?
Nyamuk yang lagi nempel di hidung!

14. Tikus kalo ulang taon minta hadiah apa?
Sepeda (bodo!! yang ulang taon khan dia… jadi terserah dong…)

15. Gimana caranya tau di dalam kulkas ada tikus?
Liat dulu… di luar kulkas ada sepeda ga?

16. Berapa jumlah kaki seekor kerbau?
Delapan (8) yaitu: dua kaki kiri, dua kaki kanan, dua kaki depan, dan dua kaki belakang

17. Hitam, putih, merah, apakah itu?
Zebra abis dikerokin

18. Monyet apa yang rambutnya panjang?
Monyet gondrong

Teka-teki Gajah

19. Binatang apa yang kalau lagi pilek paling menderita?
Gajah (bayangin aja sendiri)

20. Gajah apa yang belalainya pendek?
Gajah pesek

21. Apa persamaannya gajah dan tiang listrik?
Sama-sama nggak bisa terbang

22. Gimana caranya 5 ekor gajah naek sedan?
2 di depan 3 di belakang

Teka-teki Ikan

23. Ikan apa yang matanya banyak sekali?
Ikan teri 1 kilo

24. Ikan apa yang paling menderita?
Ikan nggak bisa berenang

25. Ikan apa yang nggak bisa berenang?
Ikan goblok

Teka-teki Kucing

26. Binatang yang paling dibenci anjing laut?
Kucing laut

27. Apa bedanya kucing ama kucring?
Kalo kucing kakinya empat, kalo kucring kakinya emprat

28. Bola apa yang mirip kucing?
Bola emon

Teka-teki Ayam

29. Kenapa ayam kalo berkokok matanya merem?
Karena udah hapal teksnya

30. Ayam apa yang besar?
Ayam semesta

31. Kenapa ayam jago nggak punya tangan?
Sebab ayam betina ngga punya susu

32. Ada ngga ayam yang berkokok siang-siang?
Nggak ada, yang ada berkokok ku… ku… ruyuuuukk.

Teka-teki Telor

33. Barang apa yang lebih berguna setelah pecah? Telur

34. Ada ayam jantan pala’nya ada di amerika ekornya di Afrika, sayapnya di Jakarta, matanya ada di Brazil, telurnya ada di mana?
Ayam jantan mana ada sih yang Bertelor…

35. Ayam apa yang bertelur di mana aja?
Ayam betina

36. Telor apa yang paling enak?
Telor yang lagi gatel trus digaruk-garuk

37. Telor apa yang sangar?
Telor asin, soalnya ada tatonya

38. Telor asin takut ama sapa?
Ama telor puyuh, sebab tatonya lebih banyak

39.Telor puyuh takut ama sapa?
Ama telormu, abis punyamu bawa pistol seeh!

40. Kenapa anak babi kalo jalan nunduk?
Karena malu punya ibu seekor babi

41. Kenapa anak kelinci kalo jalan suka lompat-lompat?
Soalnya dia seneng ibunya bukan babi

42. Apa beda unta dengan kangkung?
Kalo unta di arab, kalo kangkung di
urap

Teka-teki Garing Campuran

43. Apa bedanya pemurung dengan pemulung?
Pemurung tidak pernah merasa gembira, sedangkan pemulung tidak pelnah melasa gembila

44. Kenapa mayat dibungkus kain putih?
Pake hitam…??? Siapa takut!!!!

45. Kenapa Afrika negaranya miskin?
Karena terlalu sibuk ngeriting rambut

46. Olah raga apa yang paling berat?
Catur. Masa kuda ama benteng diangkat-angkat

47. Siapakah presiden RI yang terseksi?
Pa ha Bibi

48. Kenapa stir mobil letaknya kalau ‘nggak di kanan ya di kiri. Kok’nggak di tengah?
Biar gampang kalau mau ngeludah

49. Kenapa Sri Rama memilih Sinta?
Karena kulit Santi tak seputih kulit Sinta

50. Kenapa Superman celana dalamnya merah?
Karena lupa pake pembalut

51. Kenapa Superman bajunya pake huruf S?
Karena kalau pake M atau XL kegedean

52. Kenapa superman gak kawin ama wonderwoman?
Ya emang nggak jodoh

53. Kenapa Batman lambangnya bukan B?
Karena udah dipake sama Bobo…

54. Batman kalo tidur di mana hayo?
Bedcover

55. Kenapa suku Irian memakai koteka?
Karena kalau pakai daun pisang ntar dikira lontong

56. Kenapa kijang tiada duanya?
Karena indosiar memang untuk anda

57. Bahasa Inggrisnya nasi apa? Rice
Bahasa Inggrisnya panjang apa? Long
Kalau bahasa Inggrisnya nasi panjang apa?
Lontong

58. Kenapa di dalam bajaj nggak ada nyamuk?
Karena nyamuk sini cuma takut tiga roda

59. Siapa wanita Indonesia yang paling kuat?
Nyonya Meneer, berdiri sejak tahun 1918

60. Apa bedanya aku dan kau?
Aku dan kau, jelekan kau (nyanyiin pake lagu susu dancow)

61. Kenapa kalo lagi mikir orang suka megang jidatnya?
Ya iyalah, masa megang jidat orang laen!

62. Benda apa yang paling matre’?
Telepon umum, khan kalo dikasih uang baru mau kerja

63. Apa bedanya sarung dan kotak?
Kalau sarung itu bisa kotak-kotak kalau kotak tidak bisa sarung-sarung

64. Sepatu siapa yang nggak bisa lepas?
Ya sepatunya reza donk (kan sepatu yang tak bisa lepas: dinyanyiin)

65. Sapu apa yang selalu menempel?
Sapu yang tak bisa lepas… (lagunya Reza juga)

66. Ada dua orang bapak dan dua orang anak, mereka pergi ke hutan untuk berburu kancil, sialnya mereka hanya dapat tiga ekor, tetapi waktu kembali ke rumah, masing-masing membawa satu ekor. Mungkinkah atau mustahil???

Jawaban disertai alasan: yang pergi berburu hanya 3 orang, seorang kakek, seorang ayah dan seorang anak, tul nggak? Mikir dong hehehe… :d

67. Tiang apa yang enak?
Tiang-tiang minum te!

68. Naiknya cepet, turunnya lambat banget…?
Ingus!

69. Tank apa yang moncongnya ke bawah?
Tankurep, hehehe…

70. Nembak lantai kena hidung apa hayo?
Kentut woi

71. Sma apa yang badannya gede-gede?
Sma CK DOWN

72. Pohon apa yang paling banyak pada hari lebaran?
Pohon maaf lahir dan batin

73. Benda apa yang besar putih bersayap dan rasanya asin?
Pesawat terbang jatuh ke laut donk…!!!

74. Lemari apa yang bisa masuk kantong?
Lema ribu

75. Dewa apa yang kesepian?
Dewakto sendere

76. Ada berapa hurufkah dalam abjad?
Ada 5 (lima) a-b-j-a-d

77. Apa bedanya wayang, sepatu, dan jengkol?
Kalo wayang ada yang namanya semar, kalo sepatu disemir, kalo jengkol disemur

78. Kentang apa yang bisa bikin bayi ketawa?
Kentangtingtungtingtangtingtung

79. Saya ada jeruk lima kamu minta minta satu, sisanya berapa?
Ya tetap lima soalnya kamu nggak dikasih…

80. Apa yang kalo naik turun, kalo turun naik?
Tukang Beca, kalo jalannya naik dia turun buat dorong, kalo jalannya turun dia naik lagi

81. Kenapa aspal itu hitam?
Kalau coklat lo ambil ntar

82. Mie apa yang bau banget?
Mie kuAHHHHHHHHHHHHHH…

83. Kenapa orang takut kehujanan?
Coz tuh hujan beraninya kroyokan, coba klo satu-satu, gak ada yang takut khan?

84. Kenapa liang anus keriput?
Soalnya dicuci-dicuci, disetrika enggak…

85. Orang sibuk paling sabar duduk di mana?
Di jamban

86. Ban apa yang bisa makan, joget, nyanyi, dan ngomong?
Banci

87. Uang kalau dilempar jadi apa?
Jadi rebutan

88. Sepatu biru kecebur di Laut Merah jadi apa?
Jadi luntur

89. Kenapa batu kalau dimasukkan ke air tenggelam?
Soalnya batu enggak bisa berenang!

90. Ada nggak buah rambutan yang berbahaya kalau kita makan?
Ada, kalau makannya di tengah jalan tol!

91. Apakah ilmu pasti itu?
Ilmu yang melarang soal-soal seperti ini: satu ditambah satu barangkali dua, dsb!

92. Supaya enak biji nangka dimasaknya bagaimana?
Cari biji nangka yang paling kecil. Terus 1 biji itu dibelah 8. Salah satu potongannya direbus. Setelah matang dimakan dengan 3 potong ayam goreng. Setelah habis, minumlah juice durian. Pasti enak!

93. Bagaimana orang cadel tertawa?
Teltawa telkekeh kekeh

94. Sebutkan perbedaan segelas es campur dengan segelas air putih?
Kira-kira lima ratus rupiah!

95. Bagaimana cara yang paling cepat menggemukkan badan?
Masuk ke sarang lebah!

96. Kalau hitam dibilang bersih, kalau putih dibilang kotor?
Papan tulis!

97. Apa persamaan uang dan rahasia? Dua-duanya susah dipegang!

98. Selalu diam di pojok tapi selalu keliling dunia?
Perangko!

99. Bagaimana cara melipatgandakan uang dengan cepat?
Taruh di depan kaca!

100. Polisi melihat sopir truk di Rambu larangan tetapi tidak menangkapnya.
Kenapa? Karena sopir truk itu sedang berjalan kaki!

101. Apa namanya orang yang membawa 3 ekor kelinci di kepalanya?
Orang enggak ada kerjaan!

102. Siapa yang potong rambut tiap hari tapi tidak botak?
Tukang pangkas!

103. Yang membuat tidak membutuhkannya. Yang membeli tidak memakainya. Yang memakai tidak memesannya? Apa itu?
Batu Nisan!

104. Yang jual enggak doyan, yang doyan enggak beli, yang beli enggak doyan?
Rumput (makanan sapi).

105. Apa beda matahari sama bulan?
Matahari ada diskon, bulan enggak ada

106. Kenapa Bumi makin panas?
Karena Matahari buka cabang di mana-mana

107. Gimana cara terbang ke matahari tanpa kepanasan?
Perginya malam hari

108. Apa yang dikatakan orang bisu pertama kali bisa ngomong?
Tes… tes… 1 2 3 dicoba…, Sound Check, Sound Check…!

109. Apa yang luarnya mulus dalamnya amburadul?
Nenek-nenek naek mercy

Teka-teki Buah

110. Buah apa yang gak punya otak?
Semua buah dong

111. Apa perbedaan antara apel dan upil?
Kalau apel ditaruh di atas meja. Kalau upil dioles di bawah meja.

112. Kenapa meja bagian bawahnya selalu kasar, tidak sehalus bagian atasnya?
Karena bagian bawah meja banyak upil yang udah kering.

113. Buah apa yang berakhiran huruf “K”?
Mangga busuk, pepaya busuk, apel busuk…

114. Rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalo rambut hijau namanya apa?
Rambutan belum mateng…

Teka-teki 17thn ke atas (khusus dewasa)

115. Apa bedanya jam 12 siang ama’ jam 12 malem?
Kalo jam 12 siang bunyinya neng, neng, neng…
Kalo jam 12 malem bunyinya neeeng, neeeng… pintunya bukain neeeng…

116. Apa perbedaan rok dengan roket?
Roket makin ke atas makin nggak kelihatan, kalau rok makin ke atas makin kelihatan

117. Majalah apa yang paling mahal?
Bobo sama Gadis (kalo ga ngerti, jangan tanya ama tukang majalah!)

118. Apa bedanya sekretaris baik sama sekretaris seksi?
Sekretaris baik “selamat pagi pak”
Sekretaris seksi “sudah pagi pak”

119. Apa persamaannya bayi ama snack canasta?
Sama-sama dibikin pake ‘tongkat ajaib’

120. Apa persamaan antara ASI dan air mineral?
Sumbernya sama, dari pegunungan

121. Apa beda susu cap nona dengan susu nona?
Kalau susu cap nona kental manis.
Kalau susu nona kental-kentul lebih manis.

122. Apa bedanya tentara dengan pembalut?
Kalo tentara disiplin, kalo pembalut diselipin

123. Apa perbedaan bulan madu pertama dan bulan madu kedua?
Kalau bulan madu pertama istrinya yang teriak “Haaaa… besar banget!”
Kalau bulan madu kedua suaminya yang teriak “Haaa… besar banget!”

124. Apakah perbedaan antara seorang pahlawan dan seorang perawan?
Pahlawan berjuang sampai titik darah penghabisan, sedangkan perawan berjuang hingga titik darah yang pertama

125. Apa bedanya burung cendrawasih dengan perempuan?
Burung cendrawasih adalah burung surga, sedangkan perempuan adalah surga burung

126. Burung apa yang nempel di tembok?
Burungnya cicak

127. Kentutnya ADE RAY bunyinya gimana?
Brotot… brotot… brottot :))

128. Sandal apa yang paling enak?
Sandal terasi

129. Apa perbedaan aksi dengan demo?
Kalo aksi rodanya empat kalo demo rodanya tiga

130. Item, gede sekali, buluan, & manis…?
Manisan Kingkong

131. Begoan mana, Batman apa Superman?
Begooan Batman, udah tau gak bisa terbang masih pake sayap

132. Apa persamaan Pangeran Dipenogoro dengan Cut Nyak Dien?
Sama-sama nggak punya handphone

133. Mengapa sepeda motor mereknya “yamaha”?
Sebab bikinan Jepang. Kalau bikinan Arab mereknya “yamahmud”

134. Cewek kalo’ jualan apa kelihatan susunya?
Jualan susu

135. Hewan apa yang nyampe pertama kali di bulan?
Burung…nya Neil Amstrong

136. Apa bedanya jatuh dari lantai 1 dengan jatuh dari lantai 13?
Kalau dari lantai 1, bunyinya “bruuk… aaa…”,
Kalau dari lantai 13 bunyinya “aaa… bruukkk…”

137. Pintu apa yang didorong-dorong sama 10 orang nggak bakal terbuka?
Pintu yang ada tulisannya “TARIK”

138. Lubang apa yang paling kecil di dunia?
Lubang pantat. Angin aja kalo mau lewat mesti menjerit

139. What’s the meaning of control?
Alat vitral

140. Nyarinya susah, setelah dapet, langsung dibuang. Apaan?
Ngupil

141. Kenapa laki-laki senang berpikir dan perempuan senang ngomong?
Karena laki-laki punya 2 kepala, perempuan punya 2 mulut.

142. Apa persaman goreng ikan gosong, orang jatuh ke sumur mati, dan perempuan bisa hamil?
Karena kelamaan ngangkat

Mahasiswa dan Kepekaan Sosial

Menjadi mahasiswa adalah idaman setiap generasi muda. Dengan berstatus mahsiswa banyak kesempatan akan diperoleh untuk mengenbangkan potensi diri. Untuk dapat menjadi mahasiswa tentu tidak mudah selain kepintaran juga dibutuhkan ekonomi yang memadai. Mahasiwa seakan langsung mendapatkan status terhormat dalam masyarakat sebagai intelektual muda yang energik.
Semasa menjadi mahasiswa kita akan diperkenalkan berbagai macam ilmu pengalama baru yang dahulunya belum didapakan sebelum menjadi mahasiswa. Ilmu yang didapatkan tentunya akan bertambah sesuai dengan jenis pendidikan yang diambil. Tetapi yang lebih penting adalah pengalaman-pengalaman baru yang akan menjadi cikal bakal pembentukan karakter sebagai generasi muda cerdas.
Mahasiswa akan dilatih untuk bersikap, bertindak, berkomunikasi dengan benar, menghargai orang lain, melakukan lobi-lobi serta membiasakan diri untuk mengabdikan ilmu dan pengalaman tersebut kepada masyarakat paska ,enjadi mahasiswa. Berbagai embel-embel melekat ditubuh mahasiswa sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadapa kekeloporan yang menjadi identitas perjuangan mahasiswa. Mulai dari agenda of change, social control, moral forece, kaum intelektual dan sebagainya.
Embel-embel tersebut tentunya tidak dating begitu saja, tetapi diberikan lewat proses panjuang yang melewati berbagai periode pergerakan bangsa yang selalu melibatkan mahasiswa dan pemuda.
Mahasiswa selalu menjadi pilar utama dalam setiap perubahan yang ada di negeri ini. Sejarah mencatat bagaimana semangat pemuda mendesak soekarno hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia 17 Agustua 1945, sebagai pelopor Orde Baru lewat aksinya menumbangkan kekuasaan Soekarno tahun 1966, sampai menumbangkan rezim otoritarian Soeharto Mei 1998. Wajar bila hariman siregar tokoh malaria mengatakan bahwa kekuatan mahasiswa adalah pilar ke lima demokrasi.
Mana yang lebih penting dari semua iru adalah sikap kepekaan yang harus dimiliki setiap mahasiswa melihat gejala-gejala sosial yang cendrung menyudutkan kepentingan masyarakat. Keelokaan ini harus secara nyata dilakukan sebagai tanggung jawab mereka mewakili kaum muda tersisik yang telah mendapat legitimasi penghargaan dengan berbagai embel-embel dari masyarakat.
Banyak persoalan uang harus menjadi sorotan mahasiswa dalam rangka mewujudkan perannya sebagai agen perubah terhadap kebikakan salah yang dilakukan penguasa terhadap rakyatnya. Mahasiswa harus melakukan advokasi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kekuasaan yang zalim terhadap rakyatnya. Menurut Arbi Sanit ada beberapa hal yang menyebabkan mahasiswa harus peka terhadap permasalahan sosial di masyarakat di antaranya pertama, mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik mempunyai pandangan luas untuk bergerak di antara lapisan masyarakat. Masyarakat terlanjur percaya dengan kemampuan mahasiswa menjadi agenda pelopor perubahan dikomunitas mereka berada.
Dengan lamanya pendidikan yang dilalui, mahasiswa juga memiliki proses sosialisasi politik terpanjang diantara angkatan muda lainnya. Dengan demikian mahasiswa akan mudah berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Diharapkan mahasiswa dapat menjadi problem solver terhadap permasalahaan yang mendera masyarakat. Kedua, kehidupan di kampus membentuk gaya hidup unik dikalangan mahasiswa. Mereka diajarkan untuk berakulturasi dengan sosial budaya yang belum mereka kenal. Mereka menemukan akan disuguhkan oleh budaya baru untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman mereka. Ketiga, mahasiswa sebagai kalangan kaum muda sebab mahasiswa akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan struktur ekonomi dan memiliki keistimewaan tertentu dalam masyarakat. Keempat, mahasiswa sering terlibat dalan pwmikiran perbincangan dan penelitian membahas masalah masyarakat yang menumgkinkan mereka tampil dalan forum ilmiah yang kemudian mengangkatnya ke jenjang karir sesuai dengan sidang keahliannya.
Mahasiswa harus memiliki akselerasi dalam menentukan strategi gerakan memaknai kepekaan masalah sosial tadi. Sebaiknya mahasiswa memilih wilayah transformatif dan misi korektif. Maka untuk mewujudkan misi tersebut yang harus dilakukan mahasiswa secara pribadi adalah memiliki paradigma yang perspektif motivasi tinggi untuk maju, potensi sebagai pelaku perubahan sosial, disiplin dan etos kerja yang tinggi komitmen kebersamaan yang tinggi dan mencerninkan manusia modern yang berbudaya.
Untuk melakukan sebuah perubahan tidak cukup dengan mengandalkan kemampuan pribadi tetapi yang lebih penting perlu ditunjukan oleh kemampuan dalam membangun organisasi yang solid. Menurut Agussalim Sitompul, yang perlu diagendakan mahasiswa secara institusi adalah pertama, Studying bahwa mahasiswa harus melakukan pengkajian penelitian dan pembangunaan secara intensiaf sesuai dengan tuntutan zaman, waktu, keadaan, dan tantangan mahasiswa hari ini. Kedua, Capacity Building, yaitu penguatan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai potensi dasar yang memungkinkan mahasiswa untuk tetap eksis. Ketiga, Voicing yaitu bagaimana mahasiswa melakukan interaksi secara eksternal dengan lingkungannya. Keempat, Nertworking, yaitu kemampuan mahasiswa mencari patner dalam memainkan peranya untuk ikut peka dengan kondisi sosial masyarakat.
Dengan telah dilakukanya keempat agenda tadi maka mahasiswa akan mampu mewujudkan tanggung jawabnya dalam menciptakan masyarakat adil dan makmur dan sejahtera. Sudah sepatutnya dipersiapkan kapasitas dan kapabilitis sedini mungkin. Membaca, menulis dan diskusi adalah kunci sukses intelektual mahasiswa dalam mengawalkan perubahan.

Sumbangan Filsafat dalam Pengembangan Wayang

SISTEM FILSAFAT JAWA

Tulisan dr. Abdullah Ciptoprawiro dalam buku Filsafat Jawa menjadi sangat penting karena didalamnya merumuskan adanya sistem filsafat jawa. Beliau melihat pola-pola pemikiran di Jawa dari jaman ke jaman, mulai masa pra-sejarah, sampai masa kemerdekaan Indonesia terdapat pola-pola universal yang mendasari filsafat jawa. Beliau sampai pada kesimpulan bahwa pola universal itu adalah usaha manusia untuk mencapai kesempurnaan atau kasunyatan. Oleh karena itu, pada era reformasi, dan demokratisasi pola-pola yang universal itu bisa dipastikan tetap ada.

DASAR ONTOLOGI BAGI WAYANG
Jika disepakati bahwa filsafat jawa diejawantahkan di dalam bentuk seni wayang maka dalam wayang akan menunjukkan ciri-ciri dasar filsafat jawa didalam pergelarannya, sehingga dasar ontologis bagi wayang adalah usaha untuk mencapai kesempurnaan atau kasunyatan. Usaha untuk memperoleh kesempurnaan atau kasunyatan itu tidak saja harus bersifat rasional dan empiris tetapi juga harus mengandung unsur rasa yang menjadi ciri khasnya. Tampaknya aliran yang mewakili dalam hal ini adalah INTUISIONISME yaitu aliran yang merangkum keduannya, antara yang rasional dan empiris serta melibatkan rasa di dalamnya.

INTUISI DALAM PEMIKIRAN DI BARAT:
Rasionalisme dalam menjelaskan realitas berdasarkan atas kategori-kategori akal. Aristoteles adalah orang yang menemukan alat ukur ini dengan memberikan nama Organon. Dengan alat ukur ini mampu dijelaskan segala sesuatunya yang ada. Namun, Organon hanya bersifat sebagai pengajaran atau penjelasan yang bersifat desriptif saja, Aristoteles tidak mampu bertindak untuk melakukan sesuatu.

Sebagai jawaban atas kelemahan Organon selanjutnya ditemukan alat ukur lain yang ditemukan oleh Francis Bacon, yaitu Novum Organum. Menurutnya, kebenaran sesuatu itu tidak boleh hanya dijelaskan saja tetapi harus dilakukan atau dieksperimentasikan. Di dalamnya harus ada proses menjadi. Dengan ditemukan alat ukur ini telah mengubah peradaban manusia berkembang luar biasa. Manusia mencapai hasil di luar batas kemampuan akal, sesuatu yang semula tidak dipikirkan mampu dibuktikan, alam yang semula bungkam dipaksa untuk membuka rahasianya. Eksperimentasi serta metode ilmiah mendominasi dalam peradaban manusia. Dengan metode ilmiah dan semangat ilmiah, penemuan-penemuan baru di bidang science dan teknolgi merebak. Pemikiran Francis Bacon ini telah membawa kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh dan kita rasakan sampai dewasa ini.

Penemuan Bacon meskipun efeknya sangat luar biasa namun menemukan batasnya yaitu; ketika berhubungan dengan nilai-nilai, kematian, kenyataan yang paradoks, Tuhan serta kenyataan yang tidak bisa dieksperimentasi atau dibawa kelaboratorium, maka Novum Organum tidak mampu menjawabnya. Sebagai jawaban atas kekurangan Bacon maka ditemukanlah alat ukur baru yang disebut dengan Tertium Organum oleh P.D. Ouspensky, yaitu kebenaran yang bersifat intutif yang merangkum keduanya, bahwa kenyataan itu harus rasional tetapi juga harus dieksperimentasi, yang didalamnya akan terjadi proses, perkembangan atau evolusi kesadaran menuju kenyataan yang tinggi, higher reality. Penemuan Tertium Organum, atau P.D. Ouspensky menyebutnya dengan berbagai istilah: Mistycal Locic, Extase Logic, Paradoxical Logic merupakan upaya yang pasti menuju kebenaran kenyataan.

INTUISI DALAM PEMIKIRAN DI TIMUR
Dalam pemikiran di Jawa khususnya, alat yang ditemukan oleh Ouspensky sudah tidak lagi dianggap asing, di Jawa merupakan gudangnya. Namun, Pemikiran ini tercermin dalam karya-karya sastra, serat ataupun suluk. Misalnya, dalam Serat Jatimurti (tuwin nerangkaken ukuran kaping papat), karya Soedjonoredjo menjelaskan mengenai Rasasejati, yang tidak sejati. Demikian pula dapat kita temukan juga dari ajaran-ajaran Ki Ageng Suryomentaram tentang istilah rasa sejati yang berbeda dang aku kramadangsa. Sri Pakubuwana IV dalam Serat Wulang Reh menyebutnya dengan Rasa kang satuhu , Rasaning rasa. Dr. Abdullah Ciptoprawiro mengatakan intuisi sebagai sesuatu yang mengandung perasaan dan pengetahuan, dibedakannyan dengan perasaan pancaindra, disebutnya dengan rasa sejati atau rasa jati. Tentang cara berfiikiran intutif atau menggalih ini beliau mengatakan lebih lanjut sebagai sebuah cara yang akan meningkatkan kesadaran aku kepada kesadaran pribadi. Kesadaran aku dianggap tidak kekal-statis tetapi dapat berubah dinamis dengang peningkatan kesadaran.

PENERAPANNYA DALAM WAYANG
Jika wayang dianggap berfungsi sebagai tuntunan/etika dan tontonan/estetika maka konsep etika dan estetika filsafat jawa akan mewarnai di dalamnya. Etika menjawab persoalan apa yang baik dan apa yang bruruk. Pertentangan antara yang baik dan yang buruk, justru harus diatasi dengan peningkatan kesadaran yang akan membawa manusia kepada kesempurnaan. Maka, disini memperlihatkan adanya proses menuju pendewasaan jiwa. Pertentangan dan konflik yang dibangun dalam pergelaran wayang harus menunjukkan hal ini

Demikian juga dengan estetika yang mempertanyakan tentang apa yang indah dan apa yang tidak indah. Keindahan dalam filsafat jawa akan diukur dengan “realitas tertinggi’. Dalam wayang harus nges, sem, renggep, yang semua itu merupakan pantulan dari keindahan dari “realitas tertinggi”

Struktur Pergelaran
Dalam intuisionisme akan memperlihatkan suatu proses evolusi menuju kesadaran yang tertinggi (higher counsciousness), patet 6, patet 9, dan patet manyura memberikan gambaran adanya proses ini.

Patet 6 seyogyanya menceritakan tentang persoalan-persoalan yang timbul akibat keinginan, baik yang bersifat kebendaan ataupun spiritual, dalam tataran dimensi ketiga.

Patet 9, diceriterakan tentang proses seorang tokoh/ksatria untuk mendapatkan kebenaran higher reality yang akan menjadi dasar atas tindakannya dalam menyelesaikan persoalan.
Patet Manyuro, atas kedewasaan jiwa yang didapatkan berkat adanya pencerahan moral (dalam patet 9) maka seorang ksatria atau tokoh tersebut melakukan tindakan atas dasar tersebut dengan cara pandang dan pengetahuan yang baru. Sikap ini dibedakan dengan sikap dan cara pandang lama yang masih dalam tataran dimensi ke III dalam patet 6.

Garap tokoh, seyogyanya harus ada tokoh atau guru yang mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi “higher tertinggi” yang mempunyai pengetahuan simbolik mampu menjelaskan secara gamblang serta mengajarkannya kepada ksatria/tokoh.

Harus ada perbedaan sikap yang jelas dari ksatria / tokoh, yang bisa ditunjukkan kepada penonton, sebelum dan sesudah mendapat pengajaran dari sang guru.

Garap Catur, seyogyanya menunjukkan dialog kritis, yang bisa melahirkan pengetahuan sejati.

NILAI-NILAI DEMOKRATIS
Nilai-nilai demokratis secara umum bisa diterapkan dalam seluruh struktur pergelaran baik dalam garap catur, maupun garap lakon, serta garap adegan.

Yang membedakan intuisionisme dengan alairan lain adalah dalam problem solving atas suatu konflik / masalah. Pengetahuan dalam realitas tertinggi bersifat simbolik, ketika diungkapkan dalam bahasa terjadi paradok, yang bisa kita lihat: nglurug tanpo bolo, menang tanpo ngasorake, digdoyo, tanpo aji, mati sak jroning urip dan sebagainya.

Di dalam realitas sehari-hari di alam demokrasi apakah pengetahuan dari realitas tertinggi ini masih relevan?
Penyelesaian intuisionisme menunjukkan penyelesaian atas masalah yang memberikan nilai spiritual didalam tindakannya.

Paradoks Kehidupan Mahasiswa

Ketika mereka harus berjuang mendewasakan pikiran, mahasiswa juga dihadapkan pada berbagai godaan yang menarik dan menggiurkan sehingga bisa menyimpang dari idealisme hakiki manusia. Melalui buku bertajuk Dari Demonstrasi hingga Seks Bebas: Mahasiswa di Era Kapitalisme dan Hedonisme, Nurani Soyomukti menggambarkan kehidupan dari mahasiswa dengan melihat gaya hidup mereka. Nurani mencoba merangkai kata dalam buku ini dari catatan-catatan yang dibuat sejak kuliah di sebuah kampus negeri di Jawa Timur yang menurutnya merupakan catatan sentimental. Nurani mengawali buku dengan menyisipkan pandangan beberapa tokoh pendidikan tentang mahasiswa. Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, menuliskan pemikirannya tentang kaum muda dalam labirin neoliberalisme. Tokoh pemuda dan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia, Daniel Johan, juga menyisipkan buah pikiran tentang gugatan nurani terhadap budaya bisu mahasiswa.

Menggunakan gaya penulisan yang cenderung resmi seperti layaknya penulisan skripsi, Nurani menilai bahwa mahasiswa cenderung memasuki perguruan tinggi dengan berbagai macam obsesi. Mereka, antara lain, ingin memperoleh pembekalan untuk mencari pekerjaan. Dengan menjadi mahasiswa, mereka setidaknya juga bisa mengalami perubahan gaya hidup.

Gaya hidup mahasiswa adalah gaya hidup kelas menengah ke atas yang dicirikan dengan kemampuan mengonsumsi produk dan gaya hidup modern, ungkap Nurani dalam bukunya. Citra negatif cenderung melekat pada mahasiswa karena pencitraan yang buruk melalui media. Mahasiswa sering kali digambarkan sibuk mengejar urusan cinta dengan gaya hidup yang menonjolkan tampilan fisik. Masyarakat pun semakin lupa bahwa mahasiswa punya potensi besar untuk menjadi kekuatan penting dalam mengubah tatanan sosial.

Negara, menurut Nurani, tidak cukup serius dalam memperbaiki sejarah mahasiswa Indonesia. Meskipun penulisan kerap kali meluas ke topik lain yang tak berhubungan dengan tema tulisan, Nurani mencoba menulis ulang tragedi unjuk rasa di Universitas Trisakti pada Mei tahun 2008.

Dia menambahkan buah-buah pemikirannya maupun pemikiran tokoh-tokoh dunia seperti Karl Marx dan Johan Galtung. Dalam buku tersebut, sistem kapitalisme-neoliberalisme dinilai oleh Nurani sebagai sistem yang jahat dan destruktif bagi kemanusiaan. Buku setebal 182 halaman tersebut juga dilengkapi data tentang kemunduran kampus. Mengutip survei dari harian The Times Inggris, dari 520 universitas terkemuka, perguruan tinggi di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan negara lain.

Tidak satu pun dari perguruan tinggi Indonesia masuk ke dalam 10 besar universitas terbaik dunia. Berdasarkan data-data yang diungkapkan, Nurani menyatakan bahwa kualitas pendidikan semakin menurun dan berdampak pada kemunduran kemanusiaan. Pada bab ke-3, Nurani baru menyinggung tentang kehidupan pribadi mahasiswa terutama seputar kisah percintaan.

Contoh tentang kisah cinta mahasiswa dimulai dengan mengungkap kembali video cabul dua mahasiswa di Bandung. Kasus tersebut hendaknya tidak dipahami sebagai kebrobokan mental mahasiswa. Kebrobokan, menurutnya, harus dipahami sebagai kebobrokan masyarakat kapitalis yang gagal menata hubungan antarmanusia

Organisasi Mahasiswa, Menciptakan Sarjana Plus





Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, mahasiswa selalu dianggap sebagai sosok yang dapat berpikir kritis, realistis dan dialektis. Bahkan tak jarang sering radikal dan revolusioner (Ari Sulistyanto, 1994). Karena sebagai bagian dari generasi muda (pemuda), status kemahasiswaannya menyandang nilai lebih dari pemuda lainnya. Melalui kajian-kajian dan pemikiran-pemikiran yang metodis, mahasiswa diharapkan mampu menangkap, menganalisis, dan mensintesakan setiap perubahan-perubahan dan dinamika kehidupan yang terjadi dalam masyarakat. Baik itu menyangkut kehidupan politik, sosial, ekonomi, hak asasi maupun permasalahan-permasalahan lain yang mengharuskan mahasiswa untuk menyikapi dan menyuarakan pemikirannya.

Dan tentu saja, sikap dan suara mahasiswa tersebut memerlukan wadah sebagai penyalurnya. Yang diantaranya dapat berupa organisasi-organisasi kemahasiswaan yang cukup banyak tersedia di dalam maupun di luar kampus. Organisasi tersebut dapat berbentuk senat mahasiswa/badan eksekutif mahasiswa (BEM), badan perwakilan mahasiswa (BPM), unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM), himpunan mahasiswa jurusan/program studi, atau organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI, PMKRI, PMII dan sejenisnya. Kesemua organisasi tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda-beda dan dasar organisasi yang berlainan pula.

Tergantung mahasiswa sendiri untuk menyikapinya dan biasanya disesuaikan dengan latar belakang, minat dan bakat masing-masing. Mahasiswa yang aktif di organisasi-organisasi kemahasiswaan tersebut biasanya di sebut aktivis.

Walaupun pada kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu mewarnai dinamika kehidupan mahasiswa di kampus. Cukup banyak kontribusi mahasiswa, melalui organisasi kemahasiswaannya, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai disiplin ilmunya masing-masing atau menjadi motivator, mediator dan akselerator dalam menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat. Baik itu menyangkut masalah sosial, ekonomi maupun politik.

Dalam sejarah pergerakan mahasiswa sebelum kemerdekaan sampai sekarang pun, melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan, mahasiswa telah mampu dan terbukti ikut andil menjadi motivator, mediator dan akselerator bagi perjuangan kemerdekaan sampai pada perjuangan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini.

Namun demikian, tak dapat dipungkiri, bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya aktivis organisasi kemahasiswaan yang merupakan ‘mahasiswa abadi' atau mahasiswa rawan drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi mengapa hal ini terjadi, sehingga alangkah baiknya bila kita tengok sosok mahasiswa yang ada di kampus.

Bila diamati dengan jeli dikaitkan dengan aktivitas mahasiswa di kampus, ternyata terdapat dua jenis sosok mahasiswa (Tonny Trimarsanto,1993) , yakni pertama sosok mahasiswa yang apatis terhadap kegiatan organisasi kemahasiswaan dan kedua adalah sosok mahasiswa aktif di organisasi kemahasiswaan, yang biasanya disebut aktivis seperti dipaparkan di muka, dengan berbagai kegiatan yang terkadang tidak hanya aktif di satu organisasi kemahasiswaan.

Walaupun kuliah dalam satu program studi atau jurusan, ternyata dua sosok yang antagonis ini sangat jelas terlihat perbedaannya dalam mewarnai dinamika kehidupan kampus.

Mahasiswa yang apatis terhadap kegiatan organisasi kemahasiswaan tentu saja merupakan mahasiswa yang hanya memikirkan aktifitas perkuliahannya saja. Segala sesuatunya selalu diukur dengan pencapaian kredit mata kuliah dan indeks prestasi yang tinggi serta berupaya menyelesaikan kuliah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun biasanya sosok mahasiswa seperti ini, justru akan mengalami kelemahan dan masalah dalam hal sosialisasi diri dengan lingkungannya, sesama mahasiswa dan masyarakat. Yang dampak negatifnya bisa saja dirasakan ketika sudah menjadi sarjana dan siap terjun ke masyarakat memasuki ‘dunia kerja'. Tipologi mahasiswa ini lebih pada sikap pragmatis yang dimilikinya yaitu kuliah secepatnya, lulus jadi sarjana dan ‘siap kerja'. Sesederhana itukah?

Karena dunia kerja realitasnya tidak sekedar menuntut kualitas kesarjanaannya, tapi juga menuntut kualitas sosialisasi. Apalagi dunia kerja yang menuntut kerja sama dan interaksi yang lebih intens, serta mengutamakan kemampuan logika berbahasa. Sarjana yang hanya sekedar mengandalkan logika dunia keilmuannya tentu akan tersisih.

Sedangkan sosok mahasiswa aktivis dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan, adalah mahasiswa yang disamping menekuni aktifitas perkuliahan tapi juga menyempatkan untuk mengikuti aktifitas organisasi kemahasiswaan. Keaktifan di organisasi ini biasanya dilandasi oleh bakat, hobi, tuntutan jiwa organisasi dan kepemimpinan, tuntutan sosial atau bisa jadi karena pelarian dari aktivitas perkuliahan yang kadang dianggapnya membosankan.

Konsekuensi logis dari sosok mahasiswa seperti ini tentunya konsentrasi pemikiran dan waktu akan terbagi menjadi dua, satu sisi pada perkuliahan dan sisi yang lain pada kegiatan organisasi. Kegiatan perkuliahan juga terkadang malah terganggu oleh kegiatan organisasi atau bahkan ada yang meninggalkannya karena terlalu asyik. Sehingga terkadang menjadi alasan pembenar bahwa mahasiswa aktivis adalah mahasiswa abadi dan rawan DO.

Namun, bila dilihat dari kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan serta sosialisasi tentu akan sangat berbeda bila dibandingkan dengan mahasiswa yang apatis. Pengalaman dalam mengungkapkan realita dan bermain logika dalam berbahasa semakin mematangkan diri sebagai sosok mahasiswa. Apalagi bila dikaitkan dengan fungsi lain dari kampus sebagai agen perubahan (agent of change), maka peran para mahasiswa aktivis tak dapat dilihat dengan sebelah mata. Mereka selalu menjadi motor penggerak dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dalam menyikapi tuntutan-tuntutan kritis masyarakat dan permasalahan sosial, ekonomi dan politik lainnya.

Kecuali bagi mahasiswa yang membuat aktifitasnya di organisasi kemahasiswaan hanya sebagai pelarian dari aktifitas perkualiahannya. Kegiatan kuliah, penyelesaian tugas, praktikum, aktualisasi ide dan kajian keilmuan, dan sebagainya malah terabaikan. Organisasi kemahasiswaan hanya dijadikan tempat untuk menyenangkan diri. Sosok mahasiswa aktivis ini tentunya bukan sosok mahasiswa yang diharapkan. Karena memang kewajiban utama seorang mahasiswa adalah mengikuti perkuliahan dengan penuh tanggung jawab. Tidak dibenarkan bila kegiatan organisasi yang kadang menyita waktu kuliah selalu dijadikan alasan dan kedok untuk tidak mengikuti kegiatan perkuliahan. Mahasiswa demikian tidak mempunyai pegangan yang jelas sebagai seorang mahasiswa. Akibatnya bisa ditebak, penyelesaian kredit matakuliah menjadi terhambat. Dan karena kuliah tidak lulus-lulus dalam ukuran wajar kelulusan, maka cap ‘mahasiswa abadi' pun melekat kepadanya. Bahkan lebih ‘sial' lagi bila mahasiswa tersebut terancam DO.

Oleh karenanya, tentunya mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, dalam memasuki dunia kampus sudah mempunyai gambaran bagaimana harus bersikap. Dan pastilah diharapkan menjadi mahasiswa yang ideal, yaitu mahasiswa yang mempunyai kemampuan intelektual baik sesuai bidang keilmuan yang dipilih dengan tanggung jawab, juga mempunyai kemampuan dalam berorganisasi dan bersosialisai dengan lingkungannya serta peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

Yang terpenting adalah dalam melakukan kegiatan perkuliahan dan organisasi tersebut mahasiswa harus mampu membagi waktu dan dengan cermat menentukan prioritas dari kegiatan-kegiatan yang akan dijalaninya. Tidakkah ingin bila lulus kelak menjadi sarjana plus, yaitu sarjana yang tidak hanya pintar dalam keilmuannya tapi juga mampu bersosialisasi dan berorganisasi dengan baik.

10 Cara Mendapatkan Inspirasi Menulis

inspirasi menulis Tidak peduli kita suka menulis, serajin apa kita menulis, selalu ada waktu dimana kita memang membutuhkan inspirasi untuk mendapatkan gagasan atau tema dari tulisan kita. Kebanyakan justru inspirasi didapat dari luar diri kita, karena bisa jadi pikiran kita memang sudah cukup letih atau jenuh untuk menggali topik atau tema apa yang hendak kita tulis.

Berikut 10 cara mendapatkan inspirasi untuk menulis :

1. Blog, lagi-lagi blog. Satu kata ini memang tidak ada habis habisnya menjadi sumber inspirasi. Caranya mudah saja, kita tinggal Blogwalking ke Blog - Blog yang bagus dari segi ide atau gagasan. Dan ini berlaku buat saya, benar-benar menginspirasi untuk menulis dengan gaya khas saya sendiri.

2. Majalah, hmm pastinya sih. Jujur saja, banyak sekali tema dan ide sangat menarik bila kitasuka membaca majalah. Justru terkadang kita banyak mengambil pelajaran yang bagus saat membaca majalah. Ulasan suatu topik yang dikemas dengan bahasa jurnalisme yang baik, terkadang membuat kita iri. So ? jangan mau kalah, kita tulis dengan gaya kita !
(btw, saya paling suka baca majalah wanita, dari segi topik dan warna banyak menginspirasi saya, swear!)

3. Film, nah ini termasuk cara yang paling asyik. Dari film kita banyak mendapat gagasan untuk apa yang akan kita tulis. Bisa resensi film itu sendiri, karakter tokohnya atau situasi dan kondisi yang kita olah ulang sedemikian rupa untuk di tulis. Untuk yang ini, siapin bugdet khusus dech, gak seru donk kalo nontonnya sendiri :P

4. Peristiwa, setiap saat dan dimanapun kita pasti tak bisa lepas dari peristiwa yang terjadi disekeliling kita. Nah coba kita pilah-pilah, mana yang kira-kira menarik untuk dijadikan tema tulisan. Peristiwa sehari-hari yang sepertinya biasa saja, tapi bila kita kemas dengan tutur gaya penulisan yang asyik, tentunya tetap menarik untuk dibaca oleh orang lain.

5. Teman, kalau kita mau jujur, sebenarnya teman bisa dijadikan sumber inspirasi yang menarik. Coba perhatikan dari sekian banyak teman kita, pastinya ada beberapa yange memiliki karakter yang unik. Ini bisa kita gali lebih dalam. Karakter seperti suka marah, bisa kita jadikan tema tentang sifat marah tsb. Apa dan bagaimana mengendalikan sifat tsb.

6. Seni, apakah itu seni lukis atau lainnya, ini salah satu sumber inspirasi yang kaya makna. Seperti misalnya kalau kita lihat lukisan yang indah. Menggambarkan apa lukisan itu, apa maksud dari goresan lukisan itu. , bisa kita jadikan ide untuk menulis.

7. Tamasya, Kalau yang ini sih sudah pasti. Lokasi tempat kita bertamasya adalah sumber inspirasi yang bagus. Apa dan bagaimana tempat tamasya itu, mengapa tempat itu layak dikunjungi, sejarah tempat tsb. Semua merupakan bahan yang bagus untuk menulis.

8. Ibadah, adakalanya kita lupa, bahkan ibadah pun bisa dijadikan tema sebuah tulisan. Kita mungkin bisa menceritakan bagaimana perasaan, harapan dan syukur kita saat melakukan ibadah. Saat beribadah biasanya justru kita mendapatkan inspirasi yang tulus.

9. Jalan-jalan, lho jalanan ? iya benar. Cobalah sejenak berjalan-jalan bila perasaan kita sudah suntuk atau jenuh. Jalan-jalan untuk melihat sekeliling maksudnya. Berjalan dan berhentilan sejenak untuk memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang, kendaraan yang melintas, papan reklame yang bertebaran. Coba dech !

10. Kumpul bareng, nah ini yang paling saya suka. Istilah gaulnya “nongkrong”. Kita cukup jadi perdengar yang baik. Biarkan teman-teman kita berbicara satu sama lain, simak dan dengarkan dengan santai. Cara ini sering saya lakukan dan berhasil mengispirasi saya untuk mendapatkan tema tulisan.

Nah itulah 10 cara mendapatkan inspirasi menulis yang menurut saya cukup mudah dipraktekkan. Seperti biasa, ada yang ingin menambahkan ?

Budaya Plagiat Blogging; Keuntungan atau Kerugian Intelektualitas?

BUDAYA PLAGIAT BLOGGING;SEBUAH KONTROVERSI MENGUNTUNGKAN ATAU MERUGIKAN BAGI INTELEKTUALITAS?

plagiat Hasil pemikiran adalah hasil yang dicapai dan diusahakan oleh seseorang atau lebih dengan kerja keras baik berupa abstraksi dan atau bisa diwujudkan/didayagunakan secara implementatif untuk mengeluarkan suatu gagasan atau ide kepada khalayak (sifatnya publikatif). Sebuah konsep dibangun, direncanakan, dibuat, disusun, dikronologikan dan dihasilkan agar konsklusi dari konsep itu bisa menjadi suatu karya cipta atau gagasan yang nantinya bisa dimanfaatkan penggunaanya secara sadar, manusiawi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Proses dari suatu perumusan konsep inilah akan menjadi hasil pemikiran/ciptaan yang memberikan makna dan pemahaman tentang sesuatu sehingga dalam kerangka dialektis, tujuannya adalah menciptakan ide, membuat pertimbangan serta keputusan dalam hal suatu masalah dan terakhir, membuat refleksi dan metakognitif terhadap proses dan hasil yang dialami dan dicapai selama ini.

Sebuah karya hasil ciptaan manusia tentunya membutuhkan waktu, pemikiran, biaya, tenaga, dan kerja keras agar hasilnya bisa dihargai dan atau dipergunakan baik untuk kepentingan pribadinya ataupun untuk masyarakat (juga tak terkecuali untuk kepentingan tertentu). Seseorang berhak utk mengaplikasikan hasil karyanya yang dalam hal ini bisa kita sebut dengan hak cipta. Dasar fundamental hak ini adalah privatisasi dari pemegang/pencipta yang menghasilkan ciptaannya itu. Privatisasi dalam arti bahwa hak itu senantiasa melekat secara lahiriah pada diri si pencipta tentang apakah hasil dari kreativitas hak itu akan dipergunakan untuk kepentingan apa nantinya (tergantung manfaat/nilai ekonominya). Hak cipta ini juga merupakan obyek dari salah satu hak kekayaan intelektual yang diakui dan harus dilindungi. Hal ini tercermin secara eksplisit dalam Pasal 27 (2) Universal Declaration of Human Right Tahun 1948 yang ketentuannya adalah “Setiap orang memiliki hak untuk mendapat perlindungan (untuk kepentingan moral dan materi) yang diperoleh dari ciptaan ilmiah, kesusastraan atau artistik dalam hal dia sebagai pencipta”. Sejalan dengan itu, di Indonesia telah diatur secara jelas mengenai legitimasi hak cipta melalui UU No. 19 Tahun 2002. Di situ dijelaskan tentang definisi hak cipta:”hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku” (Pasal 1 butir 1). Melihat pelbagai aturan diatas, masalah perlindungan hak cipta ini tentunya yang patut dikritisi menurut saya selama ini bukan terletak pada ada atau tidaknya pelanggaran atas hak cipta tapi yang cukup mendasar adalah bagaimana perspektif penggunaan hak cipta atas nama intelektualitas itu dapat bermanfaat serta tidak merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Di sini meretas ada suatu kontroversi tentang timbulnya satu kata dalam realitas intelektual kita: Plagiatis atau plagiatis-me (budaya plagiat). Benarkah tindakan ini dapat dibenarkan atas nama intelektualitas?atau mungkin atas nama sosial/ekonomi/hukum?? Entahlah.

Berbicara tentang plagiat tentunya terlebih dahulu kita harus mengenal definisinya. Menurut Hoetomo (KBBI,2005), definisi plagiat adalah “mengambil atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya orang lain dan disiarkan (dipublikasikan) sebagai karangan atau pendapat dan sebagainya sendiri”. Dalam perspektif hukum positif kita, plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri/mengekspoitasi hasil karya orang lain tanpa seijin dari si pembuat ciptaannya itu. Plagiat dalam literatur/dunia pendidikan terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri (swaplagiatisme) secara keseluruhan atau sebagian, tanpa memberi sumber (Wikipedia.org). Lain pada itu dalam dunia seni, plagiat dapat dikatakan sebagai tindakan tercela dalam wilayah pengetahuan seni dan sastra. Ajib Rosidi dalam Kompas 26 Agustus 2006, mengatakan bahwa setidak-tidaknya arti dari plagiat adalah pengumuman sebuah karya pengetahuan atau seni oleh ilmuwan atau seniman ke publik atas seluruh atau sebagian besar besar karya orang lain, tanpa menyebutkan nama sang pengarang yang diambil karyanya. Sikap tindakan ini agar publik mengakui bahwa karya yang diambil sebagian atau seluruh karya orang lain itu sebagai karyanya. Dari berbagai definisi tersebut, kiranya bisa disimpulkan bahwa tindakan plagiat oleh plagiator adalah kegiatan atau tindakan mengambil, meniru, menjiplak serta mempublikasikan hasil ciptaan/karya orang lain (ilmuwan, pekerja seni, penulis dan sebagainya) tanpa adanya ijin dari berkepentingan demi tujuan-tujuan praktis yang ingin dicapai sehingga ini menimbulkan akibat baik berupa sanksi hukum (karena dianggap tindak pidana) maupun sanksi sosial (karena dianggap merusak intelektualitas serta moral di masyarakat). Banyak sekali kasus-kasus plagiat dewasa ini yang terjadi di Indonesia seperti kasus band D’Masiv karena dianggap menjiplak lagu orang lain (dalam seni musik), kasus negara Malasyia mencomot sebagian budaya nasional kita (batik misalnya), kasus seorang Guru Besar Unpad Bandung (dalam dunia pendidikan) dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya yang kiranya perlu manjadi renungan bersama buat bangsa ini ke depannya.

Dewasa ini seiring dengan kemajuan teknologi informasi di dunia cyber yang terus berkembang, kita tidak bisa memungkiri bahwa ternyata peran dan pengaruhnya telah memberikan saham yang besar buat dunia. Tak terkecuali di Indonesia, situs-situs seperti facebook, blogger, wordpress, twitter dan lain-lain telah menjadi media yang artikulatif bagi para penggunanya untuk memanfaatkan teknologi itu entah untuk keperluan menulis, berkomunikasi atau untuk keperluan yang lainnya. Hal inilah disadari atau tidak, saya melihat virus plagiat juga merasuk lewat media-media ini. Terkait dengan itulah, saya akan mencoba membatasi dengan menganalisa bagaimana prakteknya di dunia blogging (karena saya juga sebagai blogger pemula ^_^ ).

Istilah copy paste kini menjadi isu terhangat menurut saya dalam dunia blogging dewasa ini. Saya katakan kontroversi karena tentunya bagaimana etika copy paste dijalankan, ada yang mengatakan bahwa ini fine-fine saja (tidak masalah) dan ada juga yang tidak. Bahkan, sampai-sampai di luar negeri dibentuk adanya komunitas anti etika plagiat (melodanta.com). Di sini, saya ingin bercerita singkat saja. Waktu membuat tulisan di blog ini, sejenak saya berpikir untuk bagaimana cara menulis di blog tanpa berplagiat atau bisa dikatakan tidak merugikan orang lain . Sebelum saya mulai mengisi blog saya ini dengan tulisan-tulisan, saya jalan-jalan dulu ke blog lain untuk cari informasi soal plagiat dalam nge-blog. Saya tidak ingin ketika blogging, saya tanpa sengaja melakukan copy paste ilegal. Bisa-bisa belum apa-apa sudah dikecam dulu oleh orang-orang se-dunia blogging. Sebenarnya kalau bicara etika khususnya menulis di blogging, kita semua sepakat bahwa artikel-artikel yang ada di blog manapun (termasuk blog saya) bebas dibaca oleh siapa saja. Tidak ada larangan untuk membaca artikel di setiap blog. Terkadang yang justru kurang mengenakkan apabila kita melihat ada beberapa artikel yang pernah kita baca di suatu blog tertentu terus kemudian ada yang kesamaan artikel(terutama isinya) ketika berkunjung di blog lain yang tidak menyebutkan nama sumbernya darimana. Hal ini bagi saya tentunya sangat miris sekali melihat kenyataan itu. Menurut saya, plagiat dalam dunia blogging setidaknya bisa dibedakan menjadi 2 jenis yakni plagiat yang disengaja dan plagiat yang tidak disengaja. Plagiat jenis pertama tentunya jelas dipahami sebagai tindakan yang disengaja. Disengaja dalam arti meniru/menjiplak tanpa mempertimbangkan aspek reward dan orisinalitas penulisan (tanpa menyebut sumbernya). Hal ini sangat disayangkan sebab saya melihat sebenarnya setidak-tidaknya kalau ingin mengambil suatu referensi di suatu blog hendaknya dicantumkan nama sumbernya dan darimana. Bagi saya, yang perlu ditekankan di sini adalah bagaimana tanggung jawab penulis artikel itu sendiri. Bagaimana tidak, sebagai blogger yang wajib membuat artikel, bukan sekedar menuliskan dan merangkai kata, setiap artikel yang dibuat penulis harus dipertanggungjawabkan. Rasa tanggungjawab ini seharusnya sudah muncul sejak ada ide keinginan untuk menulis. Jika ada yang minta pertanggungjawaban atas artikel maka penulislah yang pasti ditanya terlebih dulu. Akan sangat membingungkan jika terdapat 2 artikel yang sama persis (tanpa pengurangan 1 patah katapun) tapi tidak ada yang menyebutkan sumber. Sementara itu, jenis aktivitas plagiat yang tidak disengaja ada beberapa tipologinya yakni : Pertama, blogger yang tidak tahu bahwa dirinya melakukan plagiat karena dia memang tidak melakukan hal tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi. Sebagai contoh, blogger A memiliki pemikiran atau pendapat yang sama dengan blogger B dan tanpa sengaja pula menuliskannya dalam kalimat yang sama persis dengan blogger B. Karena blogger B lebih dulu menuliskan kalimat tersebut dalam salah satu postingannya, maka yang dituduh menjadi plagiat adalah blogger A. Sebaliknya andaikata blogger A lebih dulu menuangkan lebih dulu kalimat tersebut dalam postingannya, maka yang dituduh menjadi plagiat adalah blogger B. Menghadapi hal seperti ini, yang diperlukan adalah sikap saling pengertian. Berdasarkan contoh di atas, karena blogger B yang lebih dulu menuliskan kalimat tersebut, sebaiknya blogger A merubah kalimatnya sehingga tetap bermakna sama tapi dengan kalimat yang berbeda. Kedua, blogger yang tidak tahu bahwa dirinya melakukan plagiatisme karena dia memang tidah tahu soal plagiatisme dan sejenisnya. Untuk yang satu ini, blogger tersebut bersalah juga, kenapa tidak cari tahu sebelumnya. Akan tetapi kesalahan ini tidak bisa dilimpahkan sepenuhmya kepada blogger tersebut. Ketidaktahuan blogger tersebut menjadi tanda bahwa seruan anti plagiat masih belum merakyat di dunia blogging. Terwujudnya aktivitas blogging yang ‘bersih’ akan tercapai jika semua lapisan di dunia maya ini berperan serta.

Dalam perspektif intelektualitas, membuat artikel di blog adalah kegiatan jurnalistik. Memang secara de facto, ilmu memang tidak boleh diklaim sembarangan. Sama seperti halnya sayapun sebenarnya tidak bisa mengklaim artikel-artikel di blog saya. Menuduh seorang blogger melakukan plagiat memang sebaiknya tidak sembarangan. Jika kita menemui hal tersebut, kita konfirmasi dulu ke blogger yang bersangkutan. Kalau blogger tersebut mau diingatkan ya syukur, tapi kalau tidak peduli dan tidak tahu-menahu soal itu, setidaknya blogger tersebut sudah diingatkan. Ketidakpedulian tersebut bisa juga diartikan bahwa blogger tersebut dengan sengaja melakukan plagiat. Namun di sisi lain, membuat tulisan untuk isi blog adalah aktivitas beresiko sekali yang terkadang membuat kita, para blogger melakukan plagiat tanpa kita sadari.

Berkaca dari itulah, tentunya bagi blogger yang menuliskan artikelnya dengan usaha sendiri (bukan copy paste tanpa sumber) pasti mempunyai kepuasan tersendiri. Adalah suatu kebanggaan bagi diri sendiri. Berbeda dengan yang copy paste, pastinya kebanggaan yang diperoleh hanya berasal dari keuntungan semata copy paste. Melihat itu semua, dalam dunia maya dikenal dengan istilah blogosphere, istilah tersebut bisa dianalogikan seperti kehidupan kita sehari-hari, hanya berbeda dimensi. Di dunia nyata dikenal dengan adanya tata krama dan sopan santun. Begitu juga di blogosphere. Sudah saatnya hati nurani kita yang mengatur. Di sini diperlukan adanya kesadaran diri yang ditanamkan, bahwa artikel yang dibuat harusnya artikel yang bisa dipertanggungjawabkan. Untuk ke depannya, kita tentunya berharap teman-teman blogger mau saling mengingatkan mengenai salah satu persoalan yang saya kira cukup mendasar ini agar di kemudian hari tidak ada lagi yang namanya plagiat di blog sehingga sesuai dengan nurani dan moralitas kita seperti di dunia nyata. Semoga ini menjadi pelajaran berarti terutama buat semua elemen bangsa bahwa lebih baik kita berinovasi dan mengembangkan kreatifitas untuk memajukan diri sendiri dan bangsa ini.